Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bercerita mengenai hobinya naik gunung. Salah satu gunung yang menurutnya sulit didaki adalah Gunung Merapi. Apakah cerita ini turut mencerminkan perjalanan politik Ganjar?
Ada satu hal yang khas dari negeri Nusantara di alternate universe Bumi-45. Keunikan ini pun bakal diungkapkan oleh mereka-mereka yang berwisata ke negeri ini dari negara-negara asing. Keunikan itu adalah gunung.
Pantas saja bila Nusantara disebut sebagai negeri Cincin Api. Gunung-gunung api berdiri bermunculan dalam bentuk barisan – menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya yang turut menyusun negeri kepulauan ini.
Namun, kehadiran gunung berapi ini dinilai jadi anugerah tersendiri bagi mereka yang suka dan hobi naik gunung. Salah satunya adalah Kak Ganjar yang telah memiliki pengalaman mendaki sejumlah gunung.
Maklum, mungkin Kak Ganjar adalah penikmat senja dan kopi. Lagipula, nikmat mana lagi yang lebih indah daripada memandang terbenamnya matahari sembari menikmati seduhan kopi-kopi khas Nusantara.
Namun, ada satu pengalaman mendaki gunung yang menurut Kak Ganjar paling menantang, yakni ketika mendaki Gunung Capres – sebelas dua belas dengan Gunung Eperest. Menurutnya, pendaki harus melalui jalur yang sangat sulit untuk menuju puncak gunung yang kerap jadi jalur bertapa banyak pemimpin Nusantara.
Baca Juga: Ganjar “Gabung” Geng Yakuza?
Ini semua berlangsung ketika Kak Ganjar memutuskan untuk mendaki gunung tersebut. “Barang kali, kulo bisa dapat ilham-ilham tertentu untuk masa depan,” ucap Kak Ganjar dalam batinnya. Pada hari itu, Kak Ganjar pun ditemani sejumlah “teman” yang senantiasa mendukungnya.
Kak Ganjar: Naik-naik ke puncak gunung. Tinggi-tinggi sekali.~
Namun, seiring setapak demi setapak dilalui, banyak “teman-temannya” memutuskan untuk tinggal dan tidak melanjutkan pendakian. Pendakian ini pun menjadi semakin sunyi.
Sembari menemani diri, Kak Ganjar pun melantunkan lirik-lirik lagu agar dapat menyatu dengan alam. Mulanya, semua berjalan dengan mulus. Namun, semua berubah setelah Kak Ganjar melewati wilayah vegetasi menuju puncak karena menemukan hal yang aneh.
Kak Ganjar: Kiri, kanan, kulihat saja. Banyak baliho Puwan.~
Semakin tinggi dan semakin dekat puncak, baliho-baliho itu pun semakin menutupi jalan pendakian. Kak Ganjar pun mulai bertanya-tanya. “Apakah ini tantangan utama dari pendakian untuk mencari ilham ini?” (A43)
Baca Juga: Cinta Tak Berujung Ganjar ke PDIP
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.