HomeCelotehHaruskah Mahfud Berguru ke JK?

Haruskah Mahfud Berguru ke JK?

“Reconciliation should be accompanied by justice, otherwise it will not last. While we all hope for peace it shouldn’t be peace at any cost but peace based on principle, on justice.” – Corazon Aquino, Philippine President


 PinterPolitik.com

Sebagai Menkopolhukam baru dengan track record gemilang, Mahfud MD diberikan harapan untuk menyelesaikan perkara HAM masa lalu maupun konflik saat ini. Namun agaknya kita harus menunggu lebih lama buat mengetahui sepak terjang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Selepas Perppu KPK yang ternyata tidak jadi dikeluarkan Presiden Jokowi, Mahfud pun beralih ke masalah lain yaitu konflik Papua. Dalam pertemuan yang baru-baru ini dilangsungkan di Jayapura, Mahfud MD mendengarkan aspirasi dari para tokoh Papua terkait rekonsiliasi dan rekonstruksi setelah kerusuhan di Jayapura dan Wamena.

Selepas pertemuan itu, Mahfud menyatakan bahwa dirinya menemukan fakta baru. Fakta tersebut adalah bahwa konflik Papua selama ini tidak dipicu kesenjangan ekonomi, sosial maupun politik tapi masalah yang lebih primordial, harga diri.

Tentu ini bertabrakan dengan narasi umum di Jakarta bahwa yang memicu konflik Papua yang tak pernah redup adalah kesenjangan dari berbagai aspek kehidupan. Namun, ada sesuatu yang agak unik di sini. Persoalan inti dari konflik Papua pernah dijelaskan oleh mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK).

Menurut JK konflik di Tanah Cendrawasih itu tidak melulu mengenai pembangunan yang selama ini digaungkan. Bahkan masyarakat Indonesia walaupun masih berkutat soal kesenjangan ekonomi namun mereka pun paham bahwa Papua itu perlu dirangkul.

Yang unik adalah Mahfud bilang dia menemukan fakta baru. Konflik Papua akarnya adalah masalah harga diri itu sebenarnya udah ditemukan beberapa pihak. JK pun sudah pernah jelasin dan masyarakat juga ada yang sadar. Kenapa Mahfud bilang itu hal yang baru ya?

Sekarang yang jadi pertanyaan, apa yang akan dilakukan Mahfud untuk memberikan keadilan bagi harga diri rakyat Papua yang terkoyak karena diskriminasi? Apakah cukup dengan mengikis unsur represif semata ataukah Mahfud mampu memaksimalkan sisi humanis dari rekonsiliasi konflik Papua ini?

Kalo Mahfud ingin berhasil di isu ini, mungkin aja Mahfud perlu berguru ke Jusuf Kalla. JK ini kan pakar rekonsiliasi konflik di Indonesia. Konflik Poso dan Ambon, menjadi saksi sejarah bagaimana JK berhasil menyelesaikan konflik berdarah yang menewaskan banyak warga negara Indonesia.

Maka dari itu, mungkin aja kursus Mahfud ke JK perlu secepatnya dilaksanakan. Jangan sampai nanti dianggap stated the obvious terus. (M52)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Babe Haikal Benar Apa Betul?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Gerindra-PKS Tega Anies Sendiri?

“Being alone is very difficult.” – Yoko Ono PinterPolitik.com Menjelang pergantian tahun biasanya orang-orang akan punya resolusi baru. Malah sering kali resolusi tahun-tahun sebelumnya yang belum...

Ada Luhut, Langkah Bamsoet Surut?

“Empires won by conquest have always fallen either by revolt within or by defeat by a rival.” – John Boyd Orr, Scottish Physician and...

Balasan Jokowi pada Uni Eropa

“Negotiations are a euphemism for capitulation if the shadow of power is not cast across the bargaining table.” – George P. Shultz PinterPolitik.com Sekali-kali mari kita...