“Hore, hore si Bapak dapet Lotre,” – Pancaran Sinar Petromaks, Bapak Dapat Lotre
PinterPolitik.com
KPK lagi berburu buronan ya sepertinya. Selain ada sosok Harun Masiku yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) karena kasus dugaan suap PAW caleg PDIP, ada juga sosok mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.
Nah, dalam proses tersebut, KPK tampaknya masih belum menemukan petunjuk yang benar-benar sempurna buat meringkus mereka. Akibatnya, hingga saat ini kedua sosok tersebut masih belum diketahui keberadaan pastinya.
Saking misteriusnya keberadaan figur-figur yang masuk DPO itu, sampai-sampai ada yang membuat sayembara pencarian kedua sosok tersebut. Masyarakat Antikorupsi Indonesia ( MAKI) menyiapkan hadiah dua unit Iphone 11 bagi mereka yang bisa menemukan Harun dan Nurhadi. Wah, lumayan ya!
Eits, sepertinya ada sosok yang udah menemukan petunjuk awal bagi keberadaan salah satu buronan itu. Dalam konteks tersebut, Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar memiliki pengakuan menarik soal keberadaan Nurhadi. Nah ini dia!
Jadi, kalau kata Pak Haris, berdasarkan informasi yang ia kumpulkan, KPK sendiri tahu di mana Nurhadi dan menantunya berada. Kalau kata Pak Haris, Nurhadi itu ada di salah satu apartemen mewah di Jakarta. Wow.
Lebih lanjut, Pak Haris mengungkapkan kalau akses ke apartemennya Nurhadi itu tergolong gak mudah. Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya sepasukan perlindungan luar biasa atau dalam kata-kata yang ia gunakan, golden premium protection. Wah, wah, wah.
Hmmm, kalau misalnya pernyataan Pak Haris ini bisa divalidasi, bukannya bisa jadi petunjuk awal yang penting? Kan, Nurhadi udah jadi DPO, jadi ya harusnya ada gerak cepat dari KPK atau pihak berwajib lainnya.
Terlepas dari itu, kalau informasinya bisa divalidasi, kok bisa sih yang mengungkap ini secara luas malah sosok seperti Pak Haris? Kenapa ya pihak berwajib seperti KPK gak memilih langkah seperti yang diambil oleh Pak Haris ini?
Ya, itu kan semua pertanyaan. Yang jelas, kita pasti banyak yang menunggu komisi antirasuah bisa bersikap cepat dan tegas untuk menanggapi isu semacam ini. Kalau emang perlu, KPK mungkin bisa melakukan upaya jemput paksa. Semoga KPK berhasil ya dalam kasus ini.
Eh, ngomong-ngomong apakah ini artinya Pak Haris berhak mendapatkan iPhone 11 karena bisa mengungkap keberadaan Nurhadi? (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.