HomeCelotehGrand Military Auto ala Jokowi?

Grand Military Auto ala Jokowi?

Berbeda dari peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) sebelum-sebelumnya, peringatan HUT TNI ke-76 dilakukan di lingkungan Istana Kepresidenan di Jakarta. Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memamerkan berbagai unit alat utama sistem pertahanan (alutsista) di depan dan sekitar Istana Merdeka, Jakarta.


PinterPolitik.com

Bagi banyak orang, hari Minggu adalah salah satu hari yang paling dinanti-nanti. Bagaimana tidak? Setelah menjalani hari-hari yang berat dari hari Senin hingga Jumat – bahkan ada juga yang hingga hari Sabtu, hari ini adalah momen yang tepat untuk menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, menjalankan aktivitas yang digemari, bepergian bersama keluarga, atau bahkan untuk tidak melakukan apa-apa alias beristirahat.

Namun, bagi anak-anak yang masih berada dalam rentang usia sekolah – khususnya mereka yang masuk dalam kategori bocah laki-laki, gim video (video games) merupakan medium paling ampuh untuk menghabiskan waktu di akhir pekan. Mungkin, ini juga yang dilakukan oleh Cupin ketika memainkan salah satu gim paling populer di alternate universe Bumi-45, yakni Grand Military Auto (GMA): Natuna Islands.

Di gim ini, Cupin harus memainkan satu karakter utama yang bernama Joko yang tinggal di Kalapa City. Karakter utama ini pun harus menjalankan berbagai misi di banyak kesempatan, bahkan harus melawan lawannya yang bernama Xi Kingpin.

Layaknya gim yang dipopuler di universe kita – yakni Grand Theft Auto V, Cupin harus menyusun rencana jitu dengan anggota-anggota gengnya, seperti Andika, Yudo, dan Fadjar. Mampukah Cupin dengan karakter Joko-nya menyelesaikan misi ini?


Joko: Aw, s**t. Here we go again. I gotta fight this Kingpin yang namanya Xi. Bagaimana ini, homies?

Baca juga :  Rahasia Rotasi Para Jenderal Prabowo

Andika: Let’s do it, homie.

Yudo: Yeah, let’s burn their ships into the ocean.

Joko: Ay, ay. This ain’t some Susi things. Okay?

Fadjar: Sure. Biarkan mereka jatuh.


Baca Juga: Drama TNI dan Ancaman AS-Tiongkok

Yudo Jadi Panglima

Sebelum memulai misi ini, Cupin harus melalui berbagai misi kecil yang berujung pada the big mission, yakni melawan Xi Kingpin. Berbagai misi ini pun dilakukan dengan mendapatkan vehicles (kendaraan) yang krusial dalam melawan misi-misi ini.

Selain itu, player juga perlu memilih salah satu anggota geng yang tepat untuk dijadikan partner dalam misi utama. Dalam misi itu, Cupin memutuskan untuk memilih Andika.


Joko: Ay, yo! You can drive one of these, right?

Andika: Vehicle apa nih emangnya?

Joko: The Panser Anoa, bruh. Ini yang ada di frontyard saya yang bisa dilihat banyak orang. Just get in!

(Seiring misi berjalan…)

Joko: Aw, susah sekali Kingpin dikalahkan.

Andika: We need a better ride, Sir!

Jokowi: Aw, s**t. Here we go again.

(Karena kesulitan, Cupin pun membuka halaman walkthrough di internet.)

Walkthrough Gim: “….untuk menjalankan misi ini, player disarankan untuk memilih karakter yang memiliki skill dan kendaraan yang tepat pada medan perang dalam melawan Xi Kingpin…”

Cupin: Waduh, harusnya bukan milih vehicle dan karakter ini ya? ☹

(A43)

Baca Juga: Andika Batal Jadi Panglima?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?