“Sekarang kan kami punya calon atau kader sendiri, pimpinan sendiri. Tentu itu akan menjadi prioritas kami untuk mempertimbangkan secara resmi untuk dicalonkan sebagai capres”. – Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Umum Partai Golkar
Orang kalau lagi jatuh cinta tuh dunia jadi bergerak lambat. Yang buruk-buruk jadi terlihat baik, yang baik-baik jadi terlihat makin baik. Makanya ada yang bilang kalau jatuh cinta adalah perasaan yang “berbahaya” karena menghilangkan obyektivitas dari diri seseorang.
Tapi, mungkin perasaan jatuh cinta nggak lagi sedang menghampiri Partai Golkar. Ini terkait perolehan elektabilitas di kalangan pemilih muda. Survei Indikator Politik Indonesia memang menempatkan nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai yang teratas dalam daftar.
Baca Juga: Diplomatic Game, Menlu Retno Butuh Biden?
Walaupun unggul, ini tak lantas membuat Golkar kesengsem dengan dua kepala daerah itu. Pasalnya, Partai Golkar diyakini sejauh ini masih menghendaki sosok calon presiden 2024 dari internal partai.
Golkar menyebutkan bahwa mereka punya calon dari kader sendiri. Oleh karena itu, akan menjadi prioritas untuk mendorong calon dari dalam partai sendiri.
Hmm, kayaknya Golkar cukup pede nih, soalnya denger-denger nama yang bakal didorong partai itu tidak lain adalah sang Ketua Umum, Airlangga Hartarto. Golkar juga menyebutkan bahwa belum ada pembahasan terkait sejumlah nama yang muncul di luar partai untuk dijadikan capres atau cawapres 2024.
Hmm, berarti kemungkinannya tetap ada kan. Soalnya siapa tahu hasil survei sampai dekat-dekat 2024 malah menunjukkan elektabilitas Pak Airlangga nggak naik-naik juga. Jadinya Golkar kudu punya plan B untuk menentukan siapa yang bakal didukung.
Apalagi, survei dari Indikator Politik Indonesia yang tadi sempat disinggung itu menyasar responden berusia 17-21 tahun, yang nota bene akan masuk dalam kelompok umur yang paling besar nanti di 2024.
Kalau dari hasil survei itu, Anies Baswedan unggul dengan 15,2 persen. Kemudian ada Ganjar Pranowo dengan 13,7 persen, Ridwan Kamil dengan 10,2 persen, Sandiaga Uno 9,8 persen, dan Prabowo Subianto 9,5 persen.
Menarik untuk ditunggu pada siapa nanti Golkar bisa saja jatuh cinta. Atau jangan-jangan udah benar-benar “nggak suka” sama sekali? Kayak kalau pesan WhatsApp kita ngga dibalas gebetan selama 2 hari. Itu tandanya doi emang nggak ada perasaan. Mundur teratur aja, bro. Hehehe. (S13)
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.