“Kita juga memberitahukan masalah pencapresan ini dan alhamdulillah Pak Jokowi menyambut dengan sangat baik”. – Giring Ganesha, Plt Ketum PSI
Nama Giring Ganesha alias Giring eks Nidji emang jadi salah satu tokoh yang paling banyak disorot beberapa waktu terakhir. Setelah sebelumnya resmi menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSI menggantikan Grace Natalie, kini Giring disebut-sebut resmi mendeklarasikan dirinya juga menjadi calon presiden untuk 2024.
Duh, Pilpres 2019 aja baru berasa kayak minggu lalu, eh ini udah copras capres buat 2024. Pada nggak sabaran amat sih. Uppps.
Tak heran emang banyak kritikan yang mengarah pada Giring secara personal dan PSI sebagai partai politik. Banyak di antaranya yang menyebutkan bahwa manuver PSI ini caper alias cari perhatian. Pertama, tentu saja untuk tujuan mensosialisasikan posisi Giring sebagai Plt Ketum PSI. Dan kedua, tentu saja untuk menarik perhatian publik pada partai yang mayoritas diisi oleh anak muda ini.
Tidak sedikit pula yang menyebut apa yang dilakukan oleh Giring ini terkesan absurd atau konyol atau mustahil karena jangankan mencalonkan presiden, PSI sendiri saat ini belum punya kursi di parlemen pusat. Bagaimana mungkin mau mencalonkan kandidat sebagai capres jika tak punya kursi mumpuni di parlemen?
Tapi emang benar juga sih, soalnya istilah absurditas itu emang cukup melekat pada PSI. Publik tentu masih ingat iklan-iklan partai tersebut jelang Pemilu 2019 lalu. Ada yang makan ketoprak pakai nasi, tebak-tebakan resepsionis, dan lain sebagainya, yang semuanya bikin orang yang menyaksikannya mengernyitkan dahi sambil pesan bubur ayam. Hahahaha. Uppps.
Konteks absurditas ini sebetulnya hal yang lumrah aja sih digunakan dalam marketing politik. Soalnya yang dikejar oleh PSI kala itu adalah top of mind alias citra brand partai di mata publik. Maka, semakin absurd sebetulnya makin baik.
Nah, hal yang serupa sepertinya terjadi kembali dalam kasus pencapresan Giring. PSI sepertinya mengincar top of mind masyarakat. Apalagi Giring merupakan figur publik yang sangat dikenal berkat kiprahnya di dunia hiburan bersama grup musik Nidji.
Selain itu, soal absurditas ini sebetulnya mengamini pendapatnya filsuf asal Prancis, Albert Camus bahwasanya pada tempat yang paling dasar dalam hidup manusia sebetulnya melekat konteks absurditas itu. Wih, jangan-jangan Giring berguru pada apa yang dibilang oleh Albert Camus nih. Uppps.
Yang jelas, kalaupun Giring beneran ingin maju di Pilpres 2024, sudah selayaknya mulai ukur jalan nih sejak sekarang. Siapa tahu kalau dirasa terlalu berat, mungkin bisa mundur sejak jauh-jauh hari. Hehehe. Uppps. (S13)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.