Dengan tegas Presiden Jokowi menolak tiga periode. Namun anehnya, Sekretaris Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi tetap mendorongnya maju di Pilpres 2024. Apakah ini giliran Presiden Jokowi tidak didengar?
Siapa yang suka menjadi kacang? Ini bukan dalam artian harfiah loh ya, tapi kiasan. Rasa-rasanya, kita semua pasti tidak suka, bahkan benci tidak didengar. Kalau dipikir-pikir, mungkin karena ini ya terjadi fenomena ketidakpercayaan (distrust) masyarakat terhadap pemerintahan di berbagai negara. Soalnya kan, masyarakat sering tidak didengar oleh pejabat. Hehe.
Buktinya, lihat saja berbagai demonstrasi besar mahasiswa, seperti revisi UU KPK dan Omnibus Law. Nyatanya, meskipun sudah didemo besar-besaran, produk hukum itu tetap disahkan kok. Jadi enggak heran guys kalau tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah jadi menurun.
Bahkan nih, kalau kata Ethan Zuckerman di bukunya Mistrust: Why Losing Faith in Institutions Provides the Tools to Transform Them Hardcover, tingkat kepercayaan masyarakat pada pemerintah telah menurun hampir di semua tempat di dunia lho. Menurut Zuckerman, ini tidak hanya terjadi dalam beberapa tahun terakhir, melainkan sudah dalam beberapa dekade terakhir.
Ngomong-ngomong soal dikacangin, sepertinya pejabat elite kita sedang dibalas oleh masyarakat nih guys. Kita pasti melihat dong, akhir-akhir ini mahasiswa telah melakukan demonstrasi besar-besaran untuk menolak penundaan pemilu dan presiden tiga periode.
Menariknya nih, sebelum demonstrasi dilakukan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berulang kali mengungkapkan penolakan terbukanya. Bahkan RI-1 meminta langsung kepada para menteri agar berhenti membahasnya. Tuh dengar Pak Presiden dong Pak Luhut. Hehe.
Kalau dipikir-pikir, apa ini giliran Pak Jokowi dikacangin oleh masyarakat? Hmm. Ini dugaan loh ya.
Baru-baru ini, Menko Polhukam Mahfud MD juga mengungkap isi curhat Pak Jokowi. Kata Pak Mahfud, Pak Jokowi ini heran kenapa isu penundaan dan tiga periode kok ramai terus. Padahal nih, menurut Pak Mahfud, sikap Pak Jokowi sudah tegas menolak kok.
Dan kalau kita lihat, ternyata enggak cuma mahasiswa yang kacangin Pak Jokowi lho. Bahkan dari kelompok relawan Pak Jokowi sendiri juga sepertinya enggak mau dengar. Duh, sedih sih ini.
Coba bayangin guys, Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi tetap mengusulkan agar Pak Jokowi maju di Pilpres 2024 nanti dengan menjadi wakilnya Pak Prabowo Subianto. “Pasangan Prabowo-Jokowi untuk ramai-ramai kita pilih pada 14 Februari 2024 nanti,” kata G Gisel, Ketua Koordinator Sekber Prabowo-Jokowi pada 17 April kemarin.
Dari ini semuanya, ada dua pelajaran yang dapat kita petik. Pertama, dikacangin itu enggak enak guys. Kedua, elite kita perlu lebih mendengar suara masyarakat. Sikap skeptis mahasiswa terhadap penolakan Presiden Jokowi terkait tiga periode harus dipahami sebagai konsekuensi.
Jangan sampai distrust dari masyarakat tetap besar dan meluas. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah tepat agar kepercayaan itu dapat dipupuk kembali. Itu harapan kita semua. (R53)