Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menelepon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan mengajaknya untuk bertemu di Jakarta. Apakah Gibran akan meneruskan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta?
“I only call you when it’s half-past five, the only time that I’ll be by your side” – The Weeknd, “The Hills” (2015)
One thing tentang dating apps (aplikasi pencarian jodoh) adalah bagaimana mereka telah mengubah banyak cara masyarakat dalam berkencan. Bisa dibilang, dating apps seperti Tinder dan Bumble adalah disrupsi bagi aspek kehidupan satu ini.
Dulu, misalnya, pertemuan jodoh lebih sering terjadi karena hidup di satu lingkungan yang sama. Sesama teman sekolah, misalnya, bisa saja berpacaran yang kemudian berlanjut hingga menikah.
Namun, di dunia yang sekarang serba online, dating apps menjadi jawabannya. Meski begitu, disrupsi online ini tidak begitu saja memudahkan banyak orang dalam mencari belahan jiwanya. Kerap kali, yang ada hanyalah ghosting (hilang tanpa kabar).
Tidak hanya persoalan ghosting, banyak pengguna dating apps malah hilang dan datang kembali – dan ini terjadi berulang. Misal nih, mau janjian untuk meet-up (bertemu). Tetap saja, sulit menemukan waktu yang pas dan, ujung-ujungnya, putus komunikasi.
Nah, di dunia politik, rencana meet-up yang simpang siur ini juga kerap terjadi. Mungkin, salah satunya terjadi antara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Gimana nggak? Saat keduanya sama-sama berada di Solo pada awal Februari 2023 kemarin, mereka malah tidak bertemu. Justru, Anies menelepon Gibran dan mengajak meet-up di Jakarta.
Hmm, kapan tuh kira-kira Pak Anies dan Mas Gibran bakal meet-up? Terakhir ketemu kayak-nya tahun 2022 lalu. Masa iya mau on-and-off layaknya match di dating apps? ☹
Jawaban soal kapan meet-up antara Anies dan Gibran sebenarnya sama sih dengan pertanyaan yang ada dalam dating app. Diperlukan ketertarikan yang lebih agar bisa lancar dan termotivasi untuk meet-up.
Nah, dalam politik, hal ini disebut sebagai kepentingan politik. Mengacu pada buku Hilke Rebenstorf yang berjudul Democratic Development, kepentingan politik ini menjadi faktor esensial dalam membangun motivasi politik.
Lha, kalau Pak Anies dan Mas Gibran ini sama-sama “tertarik”, mereka pun pasti akan bertemu kok. Apalagi nih, kabarnya Gibran akan diusung oleh PDIP lho untuk maju di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta mendatang.
Bukan nggak mungkin, nantinya Mas Gibran akan meneruskan Pak Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Peluangnya tentu semakin besar apabila keduanya bertemu, dan Pak Anies memberi dukungan kepada Mas Gibran. Hmmm, menarik ini. (A43)