Partai Gerindra dan PSI kini menjadi sorotan karena melakukan giveaway tiket konser BLACKPINK bertajuk BORN PINK World Tour di media sosial (medsos) seperti Twitter. Mengapa Gerindra dan PSI begitu getol untuk mewujudkan mimpi para BLINK?
“Being the best at whatever I do. That’s sounding on brand” – BLACKPINK, “Typa Girl” (2022)
Hiduplah seorang gadis muda bernama Meilin Lee (Mei) bersama kedua orang tuanya. Layaknya anak-anak pada umumnya, Mei dituntut dengan berbagai ekspektasi orang tua – mulai dari nilai yang bagus hingga jenjang pendidikan lanjutan yang menjanjikan.
Namun, layaknya anak-anak gadis pada umumnya juga, Mei pun suka dengan budaya populer seperti film dan musik. Dia juga punya boyband favorit bernama 4*Town.
Pada suatu hari, 4*Town akhirnya datang ke kota di mana Mei tinggal. Bagaikan mimpi menjadi kenyataan, Mei dan teman-temannya – Miriam Mendelsohn, Abby Park, dan Priya dan Mangal – akhirnya berencana menonton konser idolanya meskipun orang tuanya melarang Mei.
Begitulah jalan kisah yang dituangkan dalam film Turning Red (2022). Mei akhirnya – dengan penuh perjuangan – pergi ke konser tersebut. Tentunya, Mei harus berhadapan dengan orang tuanya yang tiba-tiba berubah menjadi panda merah raksasa.
Tapi, buat sebagian BLINK di Indonesia, kalian ternyata tidak harus melawan panda merah raksasa. Malahan, kalian di-bantuin oleh “kepala garuda” serta “kepalan tangan dan mawar putih”.
Dengar-dengar nih, Partai Gerindra dan PSI masing-masing mengadakan giveaway tiket konser BLACKPINK bertajuk BORN PINK World Tour yang bakal digelar di Stadium Gelora Bung Karno (GBK) pada 11-12 Maret 2023.
Wah, coba aja Gerindra dan PSI ada di dunia film Turning Red, pasti Mei dan teman-teman akhirnya bisa terbantu tuh dengan giveaway mereka. Senang sih kalau akhirnya mimpi mereka diwujudkan oleh Gerindra dan PSI.
But, di balik giveaway ini, Gerindra dan PSI memang aktif di Twitter. Most of the time, mereka menyapa para followers-nya layaknya selebriti online – atau biasa disebut sebagai selebtweet.
Mungkin, apa yang dilakukan oleh Gerindra dan PSI ini semacam apa yang dijelaskan oleh Loris Caruso dalam tulisannya yang berjudul Populism and Pop Culture: Podemos, the Political Use of Music and the Party as a ‘Pop Product’. Partai politik (parpol) bisa berupaya menjadi bagian dari budaya populer dengan meniru perilaku dan identitas para pelaku budaya populer.
Well, kenapa nggak sekian totalitas aja ya para parpol ini? Daripada cuma giveaway, kenapa nggak sekalian jadi promotor-nya? Barang kali, BLACKPINK bisa tuh didatangkan untuk konser pas kampanye di berbagai daerah.
Hmm, ya, mungkin, biar totalitas juga nih, lama-kelamaan Gerindra dan PSI ini bisa punya boyband atau girlband mereka sendiri nih. Siapa tahu, kan bisa sesukses BLACKPINK? Hehe. (A43)