Site icon PinterPolitik.com

Gatot vs Din di KAMI?

Gatot vs Din di KAMI

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) dan mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (kanan) ketika mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). (Foto: Akurat)

“Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam” – Soekarno, Proklamator Kemerderkaan Indonesia


PinterPolitik.com

Cuymimin sebelumnya mau tanya nih. Bagaimana sih pandangan kalian tentang apa itu politik dan how the politics work? Kalau mimin boleh memberikan gambaran awal tentang politik dengan sempitnya pengetahuan yang mimin miliki, politik tuh seperti puzzlesob.

Sebuah hal yang sebenarnya utuh tetapi keutuhan ini berasal dari partikel kecil yang bisa dibongkar dan pasang seenak hati. Meski begitu, itu bergantung pada bagaimana pemilik puzzle ini mau membentuknya.

Nah, kalian sepakat nggak nih sama pandangan mimin? Sepakat saja deh karena memang sebagian banyak orang juga mempunyai pandangan seperti ini. Hehe.

Nah, kelihatannya, otak-atik puzzle tersebut saat ini sedang mendera salah satu tokoh nasional yang sekarang sedang speak up memberikan kritik tajam kepada pemerintah melalui kelompok yang dibangunnya, yaitu Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dideklarasikan oleh salah satu tokoh bernama Din Syamsuddin.

Pasalnya, secara mendadak, tokoh besar Muhammadiyah tersebut diisukan pernah berkeinginan menjadi calon wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu. Namun, ternyata di akhir cerita malah Jokowi lebih memilih KH. Maruf Amin sebagai perwakilan dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Namun, kelihatannya isu tersebut diembuskan oleh pihak yang punya tujuan tertentu, gengs. Salah satu tujuannya yaitu pengen memberikan stigma kepada Din Syamsuddin bahwa dia membentuk KAMI hanya lantaran karena sakit hati.

Beh, karena dasarnya Pak Din ini orang cerdas dan sudah makan asam garam kehidupan politik, doi langsung membuat pernyataan bahwa hal tersebut sama sekali tidak benar. Bahkan, secara terang-terangan mengatakan, “Saya lebih pantas menjadi nomor satu.”

Setelah mimin tahu informasi ini, langsung mimin kasih standing applausesob. Kelihatan banget loh kalau doi cerdik banget menyiasati keadaan. Jarang banget kan tokoh yang berani blak-blakan jawab seperti ini jika sudah berkaitan dengan seorang presiden.

Namun, sebentar, cuy. Kalau melihat statement dari Pak Din yang mengatakan bahwa doi lebih cocok menjadi RI-1, lantas apa nggak bersinggungan nih dengan mantan Panglima TNI Jenderal Purn. Gatot Nurmantyo? Kan kita semua tahu ya, gengs, bahwa Pak Gatot ini punya potensi kuat di jagat perpolitikan 2024.

Berani nggak nih Pak Din kalau nanti vis-a-vis dengan doi? Apa lagi, keduanya sama-sama berangkatnya dari KAMI. Upsss. Atau, kalau memang memungkinkan, nanti Pak Gatot dan Pak Din nih bergandengan menuju politik 2024.

Tapi, ya gitu itu. Kira-kira, siapa ya yang lebih kuat buat jadi calon presidennya? Nggak ada yang tahu kan, cuy, politik itu bagaimana. Hehehe.

Saran mimin sih tuntaskan dulu ya nanti siapa yang akan jadi calon RI-1 dan siapa yang akan menjadi calon RI-2 – biar ke depan tidak ada pecah kongsi di tengah perjalanan. Hehe. (F46)

Exit mobile version