HomeCelotehGanjar-Puan Cocok di 2024?

Ganjar-Puan Cocok di 2024?

Sejumlah kelompok yang mengklaim sebagai akar rumput PDIP – seperti Laskar Ganjar-Puan (LGP) – mendukung agar Ganjar Pranowo dan Puan Maharani maju berdampingan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Mungkinkah upaya “makcomblang” ini berhasil?


PinterPolitik.com

Siapa yang tidak menggunakan gawai semacam ponsel pintar? Setidaknya, hampir semua yang hidup di negeri Nusantara dalam alternate universe Bumi-45 menggunakan gawai-gawai semacam ponsel dan tablet untuk berkomunikasi dengan satu sama lain.

Bahkan, teknologi gawai seperti ini juga digunakan untuk mencari salah satu rahasia Ilahi, yakni perjodohan. Ini biasa dilakukan oleh masyarakat negeri Nusantara melalui aplikasi-aplikasi perjodohan (dating app) seperti Minder dan Domble.

Karena kesulitan mencari “jodoh” masing-masing, Kak Ganjar dan Mbak Puwan akhirnya mencoba peruntungan mereka di aplikasi-aplikasi ini. Mereka pun sempat match di aplikasi yang bernama Minder. Meski begitu, setelah beberapa kali bercakap-cakap, pertemuan meet-up mereka gagal terjadi.

Namun, takdir kembali mempertemukan mereka kembali. Kali ini, mereka match di aplikasi Domble. Tanpa pikir panjang, mereka langsung bercakap-cakap kembali dan memutuskan untuk bertemu di dunia nyata – tidak hanya sebatas pertemuan virtual lagi.


Kak Ganjar: Hey there! Akhirnya kita bisa ketemu juga ya.

Mbak Puwan: Hi! Iya nih. Semua ini berkat mutual kita.

Mas Rudi: Hey, guys! Gimana udah saling cocok kan? Kuy lah jadian aja sekalian.

Kak Ganjar: Eits! Tidak semudah itu, Ferguso.

Mbak Puwan: Iya, kan kita kemarin match-nya di mode paslon. Harus ada kesepakatan-kesepakatan dong biar nanti hubungannya nggak toxic.


Baca Juga: Mungkinkah Ganjar-Puan “Match”?


Mas Rudi: Hmm, oke deh. Oke. Mari diomongin bareng deh. Dalam paslon, kan, ada yang nomor satu dan nomor dua ya. Yang nomor satu saya usulin Kak Ganjar ya. Terus, nomor duanya Mbak Puwan.

Baca juga :  Pak Prabowo! Waspada Indonesia Debt-Su*cide! 

Mbak Puwan: Lho! Kok saya nomor dua. Aku nggak mau diduakan, Mas. This is so wrong on many levels.

Mas Rudi: Hmm. Kalau Mbak Puwan yang nomor satu, nanti nama relawannya jadi aneh. Kan, udah pas namanya Laskar Ganjar-Puwan, LGP. Kalau dibalik, nanti LPG – dikira jualan gas buat masak malahan.

Kak Ganjar: Hmm, mbanyol juga kamu, Mas.

Mbak Puwan: Nggak lucu ah! Nanti aku spill teman-temanku lho.

Mas Rudi: Waduh, gimana ini? Ayolah, Mbak Puwan, biar enak nggak ada yang berantem di komunitas kita.

Kak Ganjar: Gimana kalau kita cari makcomblang lain?

Mbak Puwan: Iya, ke Ibu Mega aja. Kan perestu utama hubungan ini adalah ibuku sendiri. Aku telepon ya. Halo, Ma. Sinio bentar.


Tak lama setelah dihubungi, Bu Mega pun datang. Akankah makcomblang utama ini berhasil mempersatukan dua calon ini? Mungkinkah mereka bisa berjodoh menjadi pasangan yang paling “mesra” di negeri Nusantara ini? (A43)

Baca Juga: Ganjar ‘Tiru’ Ahok-Risma?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?