“Got more fans than you in your own city” – Eminem, penyanyi rap asal Amerika Serikat (AS)
PinterPolitik.com
Alkisah, zaman dulu ada cerita tentang dua kerajaan yang saling bekerja sama apik. Kerajaan Islam Perlak yang saat itu memiliki pengaruh besar memberi bantuan kepada Kerajaan Indera Purba yang sedang dijajah oleh Kerajaan Seudu.
Nah, Seudu ini ternyata saat itu sedang dipimpin oleh oligarki atau dinasti keturunan Tiongkok. Setelah Indera Purba sudah mendapat bantuan yang cukup dari Perlak, maka selanjutnya Indera Purba melakukan perlawanan terhadap Seudu.
Hingga akhirnya, Indera Purba terbebas dari penjajahan berkat bantuan dari Perlak. Begitulah, kisah dua wilayah yang saling bahu-membahu untuk mengusir penjajah dari dinasti Tiongkok di Seudu.
Itu kisah dahulu yang menceritakan tentang sikap kepemimpinan dari dua wilayah sentral kala melawan musuh bersama. Kini, semangat ‘pemimpin bantu pemimpin’ begitu kayaknya bakal terulang kembali, cuy.
Tapi, kondisinya beda. Pertama, aktornya kali ini bukan kerajaan tapi pemerintah provinsi, yakni Jawa Tengah (Jateng) dan DKI Jakarta. Kedua, musuhnya juga beda, bukan lagi tentara dinasti Tiongkok, melainkan virus yang tak kasat mata, gengs.
Ketiga, targetnya pun jelas tidak sama. Kalau dulu targetnya yakni mengusir penjajah, sekarang mencegah keputusasaan warga – atau kasarnya supaya warga masih percaya sama pemimpin dan kehidupan.
Adalah seorang Ganjar Pranowo yang lagi-lagi punya ide brilian – nama lain dari ide gila – tentang kirim bantuan ke DKI. Jakarta. Bantuan yang dimaksudkan agar memenuhi harapan ‘sambung urip’ (menyambung hidup) warga Jateng di Jakarta itu sudah tahap packing lho, cuy.
Biuh, gercep banget nih Pak Ganjar. Pantas saja kalau Jateng didapuk jadi provinsi terbaik 2020 kala pandemi.
Tapi, ngomong-ngomong bakal tepat sasaran gak ya nanti bantuannya? Secara inti dari terobosan kan ketepatan atau presisi – kalau dalam bahasa sepak bola.
Percuma kan kalau sudah ngasih umpan terobosan tapi gak tepat di kaki penyerang, ya, akhirnya luput. Nah, maka dari itu, urusan ini pasti bakal ngomongin jumlah warga Jateng di DKI Jakarta sekaligus teknis distribusi.
Pak Ganjar sih bilang kalau bantuan yang berisi sembako ini bakal menyasar 26 ribu orang. Wow, serius nih datanya?
Pasalnya, jika mengacu dengan data milik Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2020 saja sudah mencapai 10,57 juta, cuy. Masa sih jumlah warga Jateng di Jakarta tidak mencapai satu persennya? Padahal, kan, mayoritas pendatang di Jakarta paling banyak berasal dari Jateng lho.
Hmmm, sebenarnya sedikit aneh sih menurut mimin, secara mimin sendiri warga Jateng. Hehehe. Coba deh, pak, di cross–check lagi. Jangan sampai keliru data kayak yang dicontohkan oleh lembaga sebelah lho, Pak. Hehehe.
Eitz, sebentar, mimin jadi ingat. Kok Pak Ganjar fokus di DKI Jakarta saja ya? Terus, provinsi lain seperti Jawa Timur (Jatim) apa gak ada warga Jateng juga ya? Atau memang ada agenda lain nih, Pak, di provinsi yang dekat dengan Istana Kepresidenan itu? Upsss.(F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.