“Bangsa ini memerlukan karakter kuat, karena kita perlu kebanggaan. Transisi ini memerlukan ketegasan” – Fahri Hamzah, politikus asal Indonesia
Cuy, yang namanya rumah itu biasanya kan untuk kembali ya. Karena saking berharganya sebuah rumah, sampai-sampai ada pepatah yang mengatakan bahwa, “Sejauh apa pun merpati terbang, pasti akan kembali ke rumahnya.”
Bahkan, coba kalian pikirkan secara mendalam. Andai ketika waktu muda pernah bergabung dengan organisasi kaderisasi – misal Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), ketika sudah menjadi orang besar, pasti teringat dengan organisasi yang sudah membangun pribadi kalian dan berusaha ingin menjaga nama baiknya.
Benar nggak, cuy? Pasti lah. Namun, ternyata, hal tersebut kelihatannya tidak berlaku kepada Bung Fahri Hamzah, gengs.
Pasalnya, doi secara tajam dan menukik mengkritik habis partai yang sebelumnya telah membesarkan namanya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ya, ini terlepas dari hal politis ya, gengs. Tahu sendiri kalian kalau terkait hal politik bagaimana? Keras banget, cuy.
Nah, doi melontarkan nada satire kepada PKS yang menolak Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) atau omnibus law. Menurutnya, kalau memang PKS menolak omnibus law secara keseluruhan, mbok ya sejak awal memberikan penolakan.
Menurut Bung Fahri, yang terlihat adalah bahwa PKS menolak RUU Ciptaker ini hanya di akhir saja. Sementara, pada awalnya, mereka sepakat membawanya ke pembahasan di Badan Legislatif (Baleg), sob.
Hmmm, kalau dipikir-pikir ada benarnya juga ya apa yang dikatakan salah satu pendiri Partai Gelora ini. Lebih jauh dari itu, gengs, pada bulan Februari lalu. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga sudah melakukan safari ke berbagai partai politik dan salah satunya PKS, gengs dan mengatakan bahwa PKS sepakat dengan isi omnibus law.
Hadeuhh, gimana sih sebenarnyaa? Apa jangan-jangan PKS memang sejak awal sudah melakukan kalkulasi politik dan mempunyai tujuan lain ya dibalik penolakan omnibus law di akhir ini?
Hmmm, hanya petinggi partai dan anggota Fraksi PKS nih kelihatannya yang bisa menjawab. Mimin nggak mau berspekulasi karena takut salah. Hehehe.
Semoga apa yang dikatakan Bung Fahri yang menilai bahwa PKS hanya gimmick hanya sebatas prasangka ya, gengs. Kalau memang benar apa yang dikatakan beliau, kok ya sakit tapi nggak berdarah gitu loh. Hikss. (F46)