“It all means nothing if you don’t stand up for something” – Andra Day, penyanyi asal Amerika Serikat (AS)
Indonesia kini boleh jadi kembali berduka. Bagaimana tidak? Enam nyawa muda melayang karena tembakan senjata api. Kita semua pasti sepakat apabila setiap nyawa pasti berarti.
Tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di jalan tol Karawang beberapa waktu lalu bisa jadi menciptakan syok tersendiri bagi publik Indonesia. Kelompok FPI dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 serta sejumlah aktivis hak asasi manusia (HAM), misalnya, mempermasalahkan insiden penembakan tersebut.
Sementara itu, pihak kepolisian juga memiliki versi alasan dan kisahnya sendiri. Alhasil, perang tagar dan kicauan turut terjadi lho di sejumlah media sosial, khususnya di Twitter.
Tapi nih, di tengah riuh persoalan ini, terdapat sosok yang eksepsional lho. Sosok tersebut merupakan politikus Partai Gerindra yang bernama Fadli Zon. Widih, keren dong Bang Fadli kalau benar eksepsional. Hehe.
Gimana nggak eksepsional? Ketua BKSAP DPR tersebut tampil buat menuntut penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut. Bahkan nih, Bang Fadli ini sampai mendampingi keluarga dari korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut lho.
Nggak tanggung-tanggung, Bang Fadli juga menyoroti sejumlah aspek legal dalam insiden ini lho. Salah satunya adalah persoalan autopsi atas korban yang tidak dilakukan berdasarkan izin dari pihak keluarga. Wah, kacau dong.
Nah, saking eksepsionalnya sikap Bang Fadli untuk FPI ini, pihak-pihak lain pun ikut gregetan lho. Salah satu pihak yang gregetan ini adalah seorang politikus PDIP yang bernama Dewi Tanjung.
Mbak Dewi ini sampai mempertanyakan lho apakah Bang Fadli ini sudah jadi juru bicara (jubir) untuk FPI. “Gaji anggota DPR dibayar negara bukan FPI,” begitu ujar politikus PDIP tersebut.
Hmm, bisa dibilang Bang Fadli ini emang aktif ya, bun – khususnya dalam menyuarakan hak-hak dari enam laskar FPI yang tewas tersebut. Mungkin, jiwa-jiwa aktivis dari Bang Fadli kembali tumbuh nih.
Kalau lihat Bung Fadli kayak gini, jadi ingat dengan sebuah film yang berjudul Marshall (2017). Film ini mengisahkan seorang pengacara yang bernama Thurgood Marshall yang secara aktif menyuarakan dan memperjuangkan komunitas Afrika-Amerika di Amerika Serikat (AS) lho. Bahkan nih, perjuangan si Marshall ini masih dikenang lho dalam gerakan perjuangan hak Afrika-Amerika yang biasa dikenal sebagai #BlackLivesMatter.
Wah, apa jangan-jangan Bang Fadli ingin meniru Mr. Marshall ya dalam memperjuangkan hak-hak anggota laskar FPI. Mungkin, Ketua BKSAP itu juga perlu ngebikin sebuah tagar, misalnya #FPILivesMatter, supaya masyarakat juga dapat lebih memiliki kesadaran tuh.
Ya, terlepas dari itu semua, semoga kebenaran yang sebenar-benarnya dapat terungkap lah. Semangat terus, Bang Fadli. (A43)