“Bila rindu ini masih milikmu, ku hadirkan sebuah tanya untukmu,” – Chrisye feat. Peterpan, Menunggumu
PinterPolitik.com
Belakangan ini, pemerintah sepertinya lagi banyak mengurusi isu radikalisme ya. Tak hanya pejabat yang mengurusi peraka hukum, pertahanan, dan keamanan, isu ini ternyata juga dibahas oleh pejabat dengan bidang kerja yang lain.
Nah, maraknya pembicaraan soal radikalisme dari pemerintah ini membuat beberapa pihak mulai melontarkan komentar. Salah satu komentar itu datang dari politisi Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra yaitu Fadli Zon.
Komentar dari Pak Fadli terkait isu ini tergolong berani. Kalau kata Ketua BKSAP DPR RI ini, isu radikalisme yang dihembuskan oleh pemerintah ini bisa menimbulkan potensi pecah belah di dalam masyarakat. Tak hanya itu, menurut Pak Fadli, isu ini adalah dalih untuk menutupi ketidakbecusan pemerintah. Waduh!
Hmmm, mungkin banyak pihak memberi perhatian khusus kepada maraknya lontaran isu radikalisme dari pemerintah. Tapi, sepertinya sejauh ini gak ada yang bilang ini sebagai dalih ketidakbecusan di depan publik selain Pak Fadli deh. Kok bisa ya Pak Fadli mengungkapkan hal seperti itu?
Kita semua tahu bahwa Pak Fadli ini memang sangat terkenal dengan kritiknya kepada pemerintah, khususnya di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tapi, kita harus melihat konteks masa saat ini, di mana partainya yaitu Gerindra udah gak bisa sepenuhnya dibilang sebagai oposisi.
Sekarang ini kan Ketua Umum Partai Gerindra udah bergabung sama pemerintahan Pak Jokowi sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Nah, pilihan kata seperti ketidakbecusan itu jadi agak gimana gitu kalau melihat adanya Pak Prabowo di dalam pemerintahan.
Secara spesifik, posisi Pak Prabowo sebagai Menhan kemungkinan besar akan banyak bersingunggan dengan isu-isu radikalisme. Menhan sebelum Pak Prabowo yaitu Ryamizard Ryacudu misalnya, pernah menitipkan isu ini kepada mantan Danjen Kopassus tersebut.
Kalau sudah begini, Pak Fadli berani gak ya nanya ke Pak Prabowo soal isu radikalisme ini? Terus kalau akhirnya nanya, apakah pilihan kata semacam ketidakbecusan bakal kesebut juga?
Ya, gak tahulah ya, bakal seperti apa interaksi antara keduanya setelah komentar berani Pak Fadli itu. Yang jelas, pemerintah sepertinya memang bakal perlu menjelaskan soal isu radikalisme itu soalnya yang bertanya-tanya mungkin bukan Pak Fadli doang. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.