“Worry about going out there and making your own legacy.” – Floyd Mayweather, Jr.
PinterPolitik.com
Beda menteri beda strategi. Mungkin itulah yang menggambarkan hubungan Menteri BUMN Erick Thohir dan pendahulunya Rini Soemarno. Belum lama menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick membuat gebrakan dengan merestrukturisasi instansi pelat merah tersebut secara besar-besaran.
Yang teranyar, pengusaha yang terkenal dengan Mahaka grup ini berencana akan mengganti super holding BUMN yang digagas Rini. Super holding dapat dikatakan sebagai perusahaan induk yang membawahi beberapa perusahaan kecil. Jadi nanti ga ada BUMN lagi tapi perusahaan raksasa yang dijalankan oleh para profesional.
Kalo masih bingung soal bentuk super holding, bisalah tengok Temasek di Singapura atau Khazanah Nasional Berhad dari Malaysia. Dua instansi tersebut merupakan contoh holding deket-deket sini yang kerap dijadikan contoh oleh pemerintah Indonesia.
Sayangnya impian Rini Soemarno berpotensi sirna di tangan penerusnya Erick Thohir. Erick menilai kalo super Holding itu sifatnya overlapping dan kontraproduktif.
Kalau menurut Erick, daripada dibikin super holding mending bikin sub holding. Bagi Erick sub holding itu lebih cocok karena kompit. Jadi nanti Erick berencana untuk mengelompokkan perusahaan BUMN sesuai kegiatan dan unit usahanya.
Memang sih ide Erick ini cukup menarik karena mengkategorikan perusahaan BUMN seperti itu bikin lebih rapi dari strukturnya. Selain itu bikin gampang mudeng bagi orang awam kalo mau belajar soal perusahaan BUMN yang banyak.
Tentunya sebagai menteri pendatang baru, sepak terjang Erick sangat dinanti terutama soal bagaimana menyelesaikan masalah kompleks di instansi tersebut.
Kalau dipikir-pikir, bukan ini saja langkah Erick yang mengubah penginggalan Rini. Ia misalnya membuka perjuangannya dengan merestrukturisasi jabatan eselon I dari era Rini Soemarno. Adapun para pejabat tersebut terdiri dari satu Sekretaris Kementerian BUMN dan enam deputi. Para pejabat itu kemudian ditugaskan untuk menjadi direksi perusahaan pelat merah.
Melihat kondisi-kondisi itu, di saat Erick Thohir cukup ambisius dengan rencananya, bagaimana ya kabar Rini Soemarno? Di mana pun beliau semoga baik-baik saja. (M52)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.