HomeCelotehErick Thohir Ingin Kuchiyose No Jutsu?

Erick Thohir Ingin Kuchiyose No Jutsu?

Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir meninjau kerusakan rumput di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) usai menjadi tempat perhelatan konser-konser besar – seperti Raisa dan BLACKPINK. 


PinterPolitik.com

“Kuchiyose no jutsu!” – Naruto Uzumaki, Sasuke Uchiha, dan Sakura Haruno, “The New Three-Way Deadlock” dalam Naruto: Shippuden (2007-2017)

Rasanya pasti ikut frustasi ketika melihat kubu hero (pahlawan) ketika terpojok oleh keadaan – apalagi ketika sang musuh (villain) menjadi terlalu kuat untuk dikalahkan. Mungkin, inilah yang dirasakan oleh Pasukan Aliansi Shinobi ketika menghadapi Madara Uchiha di Perang Dunia Shinobi ke-4.

Namun, tenang saja, guys. Pasalnya, di salah satu episode Naruto: Shippuden (2007-2017), Naruto Uzumaki, Sasuke Uchiha, dan Sakura Haruno datang untuk membantu Pasukan Aliansi Shinobi yang kewalahan. Keren-nya lagi, mereka yang dulunya tergabung di Tim 7 ini menggunakan jutsu andalan – biasanya dengan meneriakkan, “Kuchiyose no jutsu!

Meski jenis ninjutsu-nya sama, hewan yang dipanggil pun berbeda-beda di antara Naruto, Sasuke, dan Sakura. Naruto memanggil seekor katak raksasa, Sasuke memanggil ular raksasa, dan Sakura memanggil siput raksasa.

Nah, biasanya nih, selain meneriakkan nama jutsu-nya, kuchiyose no jutsu juga dilakukan dengan menyentuhkan salah satu tangan yang telah gigit ke tanah. Ini akhirnya akan membuat batasan ruang dan waktu menjadi hilang secara sementara – memunculkan hewan atau apapun yang dipanggil oleh si pengguna jutsu.

Mungkin nih, gerakan yang sama juga berlaku di dunia nyata. Gimana nggak? Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir juga menyentuhkan tangannya ke tanah di Stadion Umum Gelora Bung Karno (SUGBK).

Baca juga :  Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 
Nyali Erick Berantas Mafia Bola

Ya, bisa jadi, Pak Erick ini berharap untuk “memanggil” rumput yang hijau nan sehat agar bertumbuh di tanah SUGBK. Soalnya nih, Pak Erick akhirnya memutuskan untuk melarang kegiatan apapun di SUGBK setelah dua konser musisi besar – Raisa dan BLACKPINK – digelar di venue tersebut.

Harapan Pak Erick ini tentu bukan tiba-tiba muncul. Dengan perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia – sebagai tuan rumah, rumput yang berkualitas tentu menjadi sebuah keharusan. 

Semoga aja rumput hijau itu bisa tumbuh kembali ya, Pak Erick. Dengar-dengar, Piala Dunia U-20 bakal digelar beberapa bulan lagi tuh soalnya – yakni pada Mei-Juni 2023.

Mungkin, upaya untuk tetap berharap memang penting. Mengacu pada penjelasan Philip Pettit di tulisannya Hope and Its Place in Mind – dengan menggunakan teori keputusan (decision theory), harapan (hope) memang menjadi salah satu cara agar terlindungi dari bahaya sakit hati (loss of heart).

Barang kali, dengan sentuhan “harapan” dari tangan Pak Erick ke tanah SUGBK, rumput hijau yang ditunggu-tunggu bisa tumbuh kembali.  Apalagi, kan, Pak Erick juga disebut-sebut ingin maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tuh – supaya rekam jejak di PSSI bisa jadi bekal. Hehe.

Eits, kalau Pak Erick udah bisa menyentuh rumput, “akar rumput” udah bisa disentuh juga nggak tuh? Itu penting lho, Pak, biar bisa mendapat banyak dukungan politik di level massa. Bukan begitu, guys? (A43) 


spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?