HomeCelotehErick Thohir di Dunia Tipu-tipu?

Erick Thohir di Dunia Tipu-tipu?

Usai merilis daftar film Indonesia favorit, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merilis daftar baru, yakni lagu-lagu favoritnya sepanjang tahun 2022. Salah satu lagu yang disukai oleh Erick adalah “Dunia Tipu-tipu” (2021) dari Yura Yunita.


PinterPolitik.com

“Di dunia tipu-tipu, kamu tempat aku bertumpu. Baik, jahat, abu-abu, tapi warnamu putih untukku” – Yura Yunita, “Dunia Tipu-Tipu” (2021)

Siapa sih yang nggak terbius kalau mendengarkan suara Teteh Yura Yunita? Dengan suaranya yang begitu indah dan ditemani musik yang begitu mulus alias smooth, kita yang mendengarkan lagu-lagunya pasti juga terbawa oleh emosi dan mood dari lagu Teh Yura.

Nah, salah satu lagu Teh Yura yang populer pada tahun 2022 ini adalah “Dunia Tipu-Tipu” yang merupakan track pertama dari album Tutur Batin (2021). Lagu ini menceritakan gimana kalau Teh Yura ini punya satu sosok di mana ia bertumpu di tengah dunia fana yang penuh tipuan ini.

Bahkan, saking istimewanya satu sosok ini, Teh Yura menuliskan dalam liriknya, “Janji tak akan ke mana-mana.” Sungguh setia banget Teh Yura dan sosok individu ini. Padahal, di dunia tipu-tipu, pengkhianatan adalah hal yang marak.

Mungkin, makna yang dalam dari lagu ini yang membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memasukkan track pertama Tutur Batin ini menjadi salah satu lagu favoritnya di tahun 2022. 

Di akun Instagram miliknya, Pak Erick mengunggah daftar lagu favoritnya sepanjang tahun 2022 yang juga terdiri dari “Ojo Dibandingke” (2022) dari Farel Prayoga, “Hati-hati di Jalan” (2022) dari Tulus, “Dreamers” (2022) dari Jung Kook, dan “I Ain’t Worried” (2022) dari OneRepublic.

Baca juga :  Dompet Berjalan Presiden RI? #PART2

Nah, mungkin nih, Pak Erick merasa relate dengan lagunya Teh Yura yang judulnya “Dunia Tipu-Tipu” tadi. Gimana nggak? Sudah jadi rahasia umum kalau dunia politik dan pemerintahan dipenuhi oleh tipu-tipu dan gimmicks.

Erick Thohir Wedding Organizer Kaesang

Konsep dramaturgi dari Erving Goffman, misalnya, menggambarkan bagaimana kehidupan manusia sehari-hari sebenarnya dijalankan layaknya sebuah penampilan di panggung teater. Nah, hal ini juga berlaku di dunia politik – yang mana di dalamnya terdapat upaya-upaya manajemen citra (impression management).

Apa yang dilakukan oleh para elite politik dalam penentuan para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), misalnya, juga bisa jadi merupakan contoh-contoh “penampilan” dramaturgi politik – mulai dari deklarasi capres hingga penolakan terhadap pencalonan kader tertentu.

Boleh jadi, Pak Erick – seperti Teh Yura dalam lirik “Dunia Tipu-Tipu” – juga memerlukan sosok tumpuan di tengahnya warna-warni “dunia tipu-tipu” politik. Apalagi, Pak Erick disebut-sebut juga ingin menerjang “dunia tipu-tipu” menuju kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Siapa ya yang cocok buat jadi sosok tumpuan Pak Erick? Apakah sosok itu adalah Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo? Soalnya nih, ada sejumlah pihak yang menjodohkan dua tokoh ini nih

Di Solo, Jateng, kemarin, misalnya, ada beberapa spanduk yang memasang foto Pak Ganjar dan Pak Erick tuh. Mungkinkah Ganjar-Erick bakal jadi duet yang cocok mengarungi “dunia tipu-tipu” 2024? Hehe.

Oh iya, di lagu Teh Yura tadi, juga ada lirik yang berbunyi, “Lelucon aneh tiap hari, ku tertawa tanpa tapi.” Hmm, kita semua tahu lah ya kalau Pak Ganjar ini sering bikin lelucon dan guyon setiap ketemu warga atau politisi lain. Wah, cocok nggak tuh?

Ya, kita semua sebagai masyarakat hanya bisa menyaksikan sih siapa sosok yang dipilih Pak Erick untuk mengarungi “dunia tipu-tipu” politik ke depan. Yang penting sih, jangan sampailah justru masyarakatnya yang kena tipu-tipu ya, Pak. Bukan begitu? (A43)

Baca juga :  Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?