“Jenius adalah emas di tambang. Bakat adalah penambang yang bekerja dan membawanya keluar” – Lady Blessington, Novelis Irlandia
PinterPolitik.com
Hey, gengs, ada yang masih ingat film dokumenter Sexy Killers (2019) garapan Dandhy Laksono? Pasti masih lah ya, lha wong penggarapnya aja selalu trending publik. Hehe. Nah, di film itu kan ada sentilan terhadap bisnis kakap prajurit Orde Baru, seperti Luhut Pandjaitan.
Nggak main-main, akibat sentilan film itu, saham PT TOBA milik Luhut terpukul sampai anjlok. Ya, terlepas dari dampak itu, mimin sih suka sama narasi di film itu yang menegaskan betapa beberapa sumber daya Indonesia memang banyak yang dikuasai oleh bekas prajurit zaman Orba. Nah, kayaknya premis di film karya Watchdoc itu bakal semakin terbukti di sektor ekonomi negeri deh.
Pasalnya nih, Erick Tohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memasukkan beberapa nama prajurit dalam daftar komisaris baru BUMN, mulai dari Kolones Roy Rassy sampai Laksamana Madya TNI Achmad Djamaluddin. Sontak saja banyak yang terheran-heran kayak lagu si boru-boru. Hehehe.
Pasalnya, Pak Erick ini digadang-gadang bakal menjadi pioneer demokrasi lewat wajah sipil yang progresif apalagi pas doi membuat gebrakan dengan mengangkat si tegas nan cepat Basuki Tjahya Purnama alias Ahok menjadi punggawa BUMN juga. Pokoknya kesan pertama dulu sih keren banget nih mantan pemilik klub Inter Milan.
Alasannya doi sih begini, “Tiap pemilihan ada reason. Di pertambangan ada konflik baik namanya tanah baik perizinan yang tumpang tindih. Ada juga isu sosial dengan masyarakat. Kita harus balance.”
Tuh kan, kelihatan alasannya apa. Pak Erick tuh pengen aman dan lancar. Pasalnya nih, mengacu pada UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI (UU TNI) dan UU No. 2Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (UU Polri) yang jadi rambu-rambu supaya TNI/Polri fokus menjaga negeri.
Yaudahlah, gengs. Meski akhirnya banyak yang menyoroti, Bung Erick memang pengen BUMN senantiasa aman terkendali dengan pelibatan tersebut – entah aman yang model bagaimana. Hehe. Kalau ternyata ada apa-apa, risiko ditanggung sendiri ya. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.