“Hari ini saya ditelepon sama pemilik Suning, (dia) mau beli 2 juta masker (dari Indonesia)”. – Erick Thohir, Menteri BUMN
PinterPolitik.com
Akibat virus corona, harga masker emang jadi meroket banget. Tak heran, karena berlaku hukum ekonomi supply and demand alias permintaan dan penawaran, masker tiba-tiba menjadi barang dengan nilai ekonomi yang tinggi.
Makanya banyak pihak yang mengambil “keuntungan” dari situasi ini. Praktik penimbunan stok masker adalah salah satunya. Ketika langka, masker akhirnya dijual dengan harga mahal.
Padahal nih, dalam situasi kepanikan akan virus corona, kebutuhan akan masker adalah hal primer, terutama bagi mereka yang menderita sakit.
Nah, bicara soal masker, ada satu sosok yang tengah disorot, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri yang jago “Kung Fu” ini – di awal masa jabatan udah berani ngerombak banyak jajaran di kementerian dengan total aset terbesar ini – disorot karena pernah bilang bahwa dirinya ditelepon oleh pemilik klub sepak bola Inter Milan sekaligus pemilik perusahaan asal Tiongkok, Sunning Group.
Nggak tanggung-tanggung, Erick diminta ngirimin 2 juta masker loh. Pernyataan ini disampaikan awal Februari 2020 lalu, saat kasus virus corona belum ada di Indonesia. Nah, saat ditanya lagi apakah jadi ngirimin 2 juta masker itu beberapa hari lalu, Erick menolak berkomentar.
Soalnya dengan adanya kasus virus corona di dalam negeri, mau nggak mau memang harus ada penyesuaian terhadap ekspor masker. Apalagi, buat yang belum tahu, BUMN sendiri memang memiliki perusahaan yang memproduksi masker.
Perusahaan bernama PT Rajawali Nusino ini adalah anak usaha PT Nusantara Rajawali Indonesia (RNI). Kapasitas produksi masker RNI sendiri mencapai 10 juta lembar loh. Beberapa waktu lalu, RNI juga sempat mengekspor 3 juta lembar masker ke Tiongkok untuk membantu penanggulangan corona.
Nah, menariknya RNI kini sudah mulai berhenti memproduksi masker. Soalnya, bahan bakunya didatangkan dari Tiongkok dan kini sudah mulai menipis.
Beh, ini mah udah gawat darurat levelnya. Kalau nggak bisa diproduksi, bisa-bisa keberadaan masker dalam negeri akan makin langka dan terbatas.
Makanya, nggak heran banyak wartawan yang nanya-nanya lagi soal pernyataan Erick yang mau ngirim masker untuk pemilik Sunning Group. Erick yang pernah menjabat sebagai Presiden Inter Milan tentu dekat dengan Sunning Group yang kini menguasai klub tersebut.
Inter Milan sendiri juga harus menghadapi persoalan virus corona loh. Italia kan jadi negara di Eropa dengan kasus terbanyak. Bahkan, beberapa kota seperti Milan dan Venice sedang diupayakan untuk “ditutup” oleh pemerintahnya, demi mengurangi risiko penyebaran virus yang lebih masif.
Pertandingan-pertandingan sepak bola pun akan dilakukan tanpa penonton dan tanpa salaman demi mengurangi risiko penyebaran virus.
Hmmm, tentu yang menjadi pertanyaannya adalah apakah Erick benar-benar akan ngirim masker yang diminta oleh Sunning Group atau tidak. Soalnya, kalau beneran dikirim, bagaimana dengan nasib masyarakat di dalam negeri? Hayoo pak. Uppps. (S13)
► Ingin lihat video-video menarik? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.