“Pengorbanan pasti dibutuhkan dalam setiap perjuangan,” – Rhoma Irama, Pengorbanan
PinterPolitik.com
Belum lama menjabat, ternyata udah ada aja nih penilaian buat para menteri Kabinet Indonesia Maju-nya Pak Jokowi. Adalah lembaga survei Indonesian Political Opinion (IPO) yang memaparkan respons publik terhadap kinerja Kabinet Pak Jokowi.
Ibarat bagi rapor, di antara menteri tersebut ada yang dapat nilai keren, ada juga yang skornya kurang menggembirakan. Nah, di antara menteri yang mendapatkan penilaian kurang maksimal itu adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Kalau merujuk pada survei IPO, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini dianggap paling tidak sesuai untuk menduduki jabatannya dengan persentase 0,7 persen. Pak Edhy ini berada di bawah posisinya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan raihan 1,0 persen. Loh kok bisa?
Hasil survei ini jelas bukan hal yang benar-benar menggembirakan buat Pak Edhy dan orang-orang di sekitarnya. Partai Gerindra misalnya menganggap kalau survei ini adalah bentuk dari penggiringan opini.
Sebenarnya, kalau dipikir-pikir soal kesesuaian, Pak Edhy ini punya pengalaman juga sih dengan bidang yang ia pimpin sekarang. Beliau ini kan mantan Ketua Komisi IV DPR RI yang jadi mitra dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jadi ya, sebenarnya Pak Edhy sudah sedikit paham dengan medan yang ia akan arungi.
Terus apa ya yang membuat Pak Edhy ini dianggap tidak sesuai oleh publik? Apakah ini ada kaitannya dengan pendahulu Pak Edhy yaitu Susi Pudjiastuti? Kan, di manapun, kita itu suka dibanding-bandingkan dengan pendahulu kita.
Bu Susi ini kan begitu banyak digandrungi oleh masyarakat terutama para netizen. Pas nama Bu Susi gak diumumkan dalam pemilihan menteri tempo lalu, banyak banget yang kecewa terutama dari mereka yang sepertinya sudah nge-fans berat sama Bu Susi.
Nah, apakah Pak Edhy ini adalah korban dari fans-nya Bu Susi? Apakah Pak Edhy ini jadi korban perbandingan antara dirinya dan pendahulunya?
Ya, gak tahu juga sih. Terlepas dari hal itu, sebenarnya metode penelitian dari survei ini bisa dipertanyakan, seperti yang dilakukan stafsus Pak Edhy, Miftah Sabri. Kalau dilihat kan sampelnya Cuma 800 dan lama penelitannya hanya tiga hari.
Apapun, kita tunggu aja nih kiprah Pak Edhy untuk menjawab hasil survei tersebut. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.