Site icon PinterPolitik.com

Drama Maming Resahkan PDIP-PBNU?

Drama Maming Resahkan PDIP-PBNU?

Mardani H. Maming. (Foto: Tempo)

“Kalau saya, koruptor jangan dicekal ke luar negeri tapi dicekik. Harusnya dicekal untuk balik ke Indonesia, biar korupsi di luar negeri,” Cak Lontong, Komedian Indonesia


PinterPolitik.com

Masyarakat kita sering dipertontonkan drama korupsi sensasional yang melibatkan elite politik maupun pejabat publik. Seolah Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK tak berhenti menjamah orang-orang partai dari seluruh kamar kekuasaan di negeri ini.

Coba kita lihat data, sejak KPK berdiri di tahun 2003, sudah lebih dari 300 anggota parlemen Indonesia ditangkap karena korupsi. Sekitar 20 gubernur, 140 bupati atau wali kota, 30 menteri, dan banyak lagi tokoh-tokoh politik yang berurusan dengan lembaga rasuah ini.

Terbaru, mantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming resmi ditahan KPK. Mardani diduga terlibat suap dan gratifikasi terkait persetujuan izin usaha pertambangan operasi dan produksi (IUP OP) pada 2011.

Lantas, kenapa Mardani seolah mendapat perhatian khusus dari warganet? Tentunya, hal ini terkait drama sebelum ia ditangkap, yaitu saat ditetapkan oleh KPK bahwa ia masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.

PDIP: Dari Masiku Hingga Mardani

Sontak dunia sosial menjadi gaduh dengan drama ini. Dua lembaga, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendadak menempati trending topic di Twitter usai penetapan status DPO Mardani

Sedikit memberikan konteks, kenapa PDIP dan PBNU ikut terseret, karena Mardani merupakan Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan dan juga menjabat sebagai Bendahara Umum (Bendum) PBNU.

Kasus yang bergulir kencang di media social ini tentunya pasti berdampak pada citra PDIP dan juga marwah PBNU. Apalagi, atribusi sebagai elite dari dua institusi tersebut tentunya menjadi taruhan.

Anyway, kalau diingat-ingat, DPO KPK dari PDIP ini bukan yang pertama loh. Sebelumnya ada Harun Masiku yang sampai saat ini masih main petak umpet dengan KPK. Apa Mardani sebenarnya pernah berguru sama Masiku kali ya? Uppss.

Tidak sedikit loh warganet yang menduga kalau Mardani berguru cara kabur dari KPK kepada Masiku yang telah buron lebih dari 900 hari itu.

Wajar sih pendapat liar yang menyamakan keduanya. Bisa jadi warganet belajar dari pengalaman, apalagi Mardani memang dari awal dianggap tidak kooperatif karena dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK. Wajar akhirnya menjadi DPO dan dianggap buronan.

Hmm, jadi buronan KPK harus punya skill petak umpet di atas rata-rata dong? Sebenarnya sih enggak juga, kan petak umpet merupakan permainan tradisional yang sudah dimainkan sejak masih kanak-kanak.

Permainan sejenis ini mendunia loh, semisal di Yunan, permainan ini dikenal dengan sebutan kryfto. Kalau di Inggris dinamakan hide and seek, sementara di Prancis disebut jeu de cache-cache.

Di negeri kita sendiri, biasanya permainan ini dimainkan oleh minimal dua orang anak, yang memulainya dengan hompimpah. Nah, dua anak itu rupanya sudah besar sekarang dan masih main petak umpet. Mereka bernama Masiku dan Maming. Upss. Hehehe. (I76)


PDIP Mati Tanpa Megawati?
Exit mobile version