“Peace is not the abstance of conflict, but the ability to cope with conflict by peaceful means” – Ronald Reagan, Presiden ke-40 Amerika Serikat (AS)
Sementara kurva pasien covid 19 di Indonesia naik, aspek ekonomi mengalami hal sebaliknya. Pernah diakui Amerika Serikat (AS) sebagai negara maju pada beberapa waktu lalu, keadaan ekonomi Indonesia malah semakin lesu akibat pandemi Covid-19 – membuat masyarakat ketar-ketir akan kelangsungan nasib usaha dan pekerjaannya.
Soalnya, kalau keadaan seperti ini terus berlanjut, dampak lain seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran tidak dapat dihindarkan dan berujung pada banyaknya pengangguran. Yah, hal ini wajar sih, di mana ekonomi memang suatu hal yang gak terpisahkan dari manusia mulai dari zaman prasejarah sampai modernisasi dunia.
Sebagai pejabat pemerintahan, alih-alih memberi kabar bahagia dan menenangkan, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD justru memberi statement yang menakutkan, cuy. Dalam sambutannya pada acara temu seniman dan budayawan Yogyakarta yang diadakan di Warung Bu Ageng, Yogyakarta, doi mengatakan kalau bulan depan hampir dapat dipastikan kalau Indonesia mengalami resesi ekonomi di angka 99,9 persen.
Wadidaw, kalau diibaratkan, ujian kemerosotan ekonomi nasional hampir dapat nilai sempurna. Bisa nih dapat piagam. Upss.
Akibat dari adanya statement Pak Mahfud ini, langsung deh beberapa pihak angkat bicara. Misal nih, Pak Arief Poyuono yang memang dari dulu kritis terhadap permasalahan negara. Yaa, meski kerap dianggap oleh banyak orang nyeleneh. Hehehe.
Kurang lebih statement Pak Arief Poyuono seperti ini, gengs, “Ini menteri yang tidak kompeten ngomong perekonomian kok malah jadi kompor meleduk, nakut-nakuti masyarakat dan pelaku usaha. Piye iki, Kangmas Jokowi? Bukannya membangun trust di masyarakat dan percaya diri di saat pandemi Covid-19.”
Hmm, coba pikir kira-kira kenapa ya, doi memberikan pernyataan tersebut. Kan, bisa jadi ya, Pak Mahfud ini tahu sesuatu yang tidak publik tahu, guys, atau mungkin saja Pak Presiden memberikan mandat khusus kepada doi untuk berbicara soal resesi sebelum menteri lainnya.
Soalnya, kata Presiden kan ada beberapa hal yang tidak disampaikan ke publik. Namun, untuk lebih pastinya kita tunggu saja ya penjelasan Pak Mahfud, kenapa doi ber-statement seperti itu. Hehehe.
Karena, memang kalau kita amati secara mendalam, ada beberapa faktor loh yang memperkuat alasan kenapa Pak Mahfud mengeluarkan kelimat tersebut. Pertama, Pak Mahfud memang kelihatannya secara personal dekat dengan Presiden Jokowi.
Kedua, Jabatan yang dipegang oleh Pak Mahfud tentu harus kita sadari terdapat klausul keamanan. Nah, ekonomi tentu dapat memengaruhi unsur keamanan nasional, seperti halnya keamanan pangan.
Jadi, bisa saja kan, tembakan Bung Arief kali ini memang tidak tepat sasaran lagi. Upsss. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.