“Dimulai dari bersenang. Bertahan puluh tahun kemudian, banyak yang akan kami kenang,” – Seringai, Selamanya
PinterPolitik.com
Presiden Jokowi menggebrak lagi. Setelah sebelumnya punya menteri dan wakil menteri dari kalangan milienial, mantan wali kota Solo ini beberapa waktu lalu mengumumkan jajaran staf khususnya yang terdiri dari golongan anak muda.
Jadi, tujuh dari total 14 nama stafsus sang presiden ini tergolong masih sangat belia. Di antara mereka gak ada yang berusia empat puluh tahun, bahkan ada sosok-sosok yang berkepala dua di jajaran stafsus tersebut.
Kalau diperhatikan, mereka sendiri gak bisa dibilang anak muda sembarangan. Nyaris semuanya adalah pendiri atau pimpinan perusahaan dan gerakan yang cukup sukses. Di sana misalnya ada Belva Devara yang sukses dengan perusahaan Ruangguru-nya.
Ada pula Andi Taufan Garuda Putra yang melesat melalui perusahaan teknologi finansial Amarta. Selain itu, ada juga Putri Tanjung, putri taipan Chairul Tanjung yang dikenal melalui Creativepreneur.
Untuk urusan sosial, ada Ayu Kartika Dewi yang merupakan perumus gerakan Sabang Merauke. Ada juga difabel pertama di lingkar stafsus yaitu Angkie Yudistia. Ada pula perwakilan putra Papua yaitu Billy Mambrasar yang menempuh studi di kampus bergengsi, Universitas Oxford. Terakhir, ada Aminuddin Ma’ruf yang pernah menjadi Ketua Umum PB PMII.
Hmmm, sebuah jajaran stafsus yang menarik untuk ditunggu kiprahnya. Sosok-sosok muda ini jelas merupakan perwakilan anak muda yang bisa mewarnai langsung jalannya pemerintahan negeri ini.
Mungkin aja kita perlu mengapresiasi langkah Pak Jokowi yang memilih anak muda untuk menjadi motor bagi pemerintahannya selama beberapa tahun ke depan. Apalagi, beberapa di antara mereka kan bekerja di sektor teknologi sehingga cita-cita Pak Jokowi untuk memanfaatkan ekonomi digital bisa terlaksana.
Terlepas dari itu semua, di pengumuman stafsus tersebut, ada fenomena yang cukup unik. Kalau pas pengumuman menteri Pak Jokowi sempat duduk di tangga, kali ini Pak Jokowi mengumumkan para stafsus tersebut sambil duduk di atas beanbag.
Beanbag ini kan jadi semacam kultur yang lazim bagi perusahaan yang memperkerjakan anak muda terutama perusahaan rintisan di bidang teknologi. Mungkin aja pengumuman dengan beanbag ini ingin menyesuaikan latar belakang para stafsus yang muda dan berasal dari perusahaan rintisan.
Nah, mungkin pas kerja nanti bakal membawa beanbag itu ke dalam kantor pemerintahan yang umumnya diisi meja, kursi, dan komputer. Lebih jauh kultur perusahaan anak muda lain mungkin aja bakal ada di lingkungan Istana. Siapa tahu nanti para stafsus itu bakal kerja sambil main pingpong. Siapa tahu juga mereka bakal bekerja dari luar kantor alias work from home atau remote office.
Tapi ya itu semua kan baru sekadar tebak-tebakan. Untuk sekarang mari doakan para pemuda itu beneran bisa memberikan gairah baru bagi pemerintahan Pak Jokowi. Semoga aja mereka gak sekadar muda tetapi juga bisa bekerja dengan kekuatan penuh. (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.