HomeCelotehDeddy Corbuzier, “Penyelamat” Luhut?

Deddy Corbuzier, “Penyelamat” Luhut?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier. Apakah Deddy sudah menjadi “penyelamat” Luhut di tengah terpaan isu yang dihadapinya?


PinterPolitik.com

Setiap orang memang memiliki keahlian dan kecakapannya masing-masing. Ketika kita sakit, misalnya, orang yang pertama kita kunjungi biasanya adalah individu-individu yang memiliki kecakapan dalam mengobati penyakit – entah itu dokter, tabib, ataupun dukun.

Norma seperti ini sudah biasa dan hadir di mana saja, termasuk di Negara Indonesia dalam alternate universe Bumi-45. Mereka-mereka yang memiliki spesialisasi profesional tertentu akan selalu didatangi oleh orang-orang yang membutuhkan jasa mereka.

Salah satu orang yang selalu ramai kedatangan tamu yang membutuhkan jasanya adalah Dedy Corbuzier. Dedy adalah seorang pesulap kondang yang mampu memainkan keahlian magis di Bumi-45.

Tak jarang, Dedy kedatangan orang-orang yang ingin dirinya mampu “menghilangkan” kontroversi yang menyelimuti. Bahkan, para pejabat pun datang kepada Dedy untuk keahliannya ini.

Beberapa di antaranya adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Bowo Subianto, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadim Makarim, dan Menteri Agama (Menag) Yakut Cholil Koumas (Gus Yakut). Tak luput juga Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhuut.

Pada suatu hari, Luhuut pun bertemu dengan sejumlah menteri seperti Bowo dan Yakut. Mereka pun saling berbincang mengenai kabar masing-masing, serta kontroversi dan polemik apa yang tengah menghantui mereka saat itu.


Luhuut: Eh, Bowo, Yakut. Tumben kita ketemu nih.

Bowo: Eh, Bang Luhuut. Ini senior saya, Gus. Gimana kabarnya?

Yakut: Oh, seniornya Pak Bowo toh? Alhamdulillah, kabar saya baik.

Luhuut: Saya juga baik-baik saja. Cuman ini nih. Saya lagi ada masalah karena kemarin kena kontroversi soal bisnis PCR.

Yakut: Hoooh, lagi kena polemik toh? Saya punya teman yang bisa bantu Pak Luhuut.

Luhuut: Wah, siapa tuh?


Baca Juga: Polemik PCR, Adakah Bisnis di Sana?

Deddy Corbuzier Bapak Klarifikasi Indonesia

(Yakut pun membuka ponselnya dan menunjukkannya pada Bowo dan Luhuut.)

Yakut: Ini nih fotonya. Dia jago sulap. Bisa ngilangin kontroversi.

Bowo: Oh, saya juga pernah ketemu sama Om ini. Gede banget.

Luhuut: Apanya yang gede?

Yakut: Badannya lah, kan kelihatan.

Bowo: Kirain hatinya yang besar. Kan, bagus ya kalau memang suka membantu.

Luhuut: Hmm, suka bercanda juga junior saya ini ya. By the way, saya juga pernah sih ke tempat dia. By the way, gimana ya caranya dia bisa ngilangin – atau paling nggak ngurangin – kontroversi ya?

Yakut: Caranya mudah. Tinggal kunjungi saja podcast-nya dan langsung saja cerita keluhan-keluhan kita.

Bowo: Hmm, kirain tinggal ketik REG spasi nomor.

Luhuut: Ya sudah, nanti saya hubungi dia dan datang ke tempatnya.


Pada sore harinya, Luhuut pun mengunjungi Dedy. Dedy pun langsung bersiap untuk menyambut Opung Luhuut.


Dedy: Selamat datang, Pak Luhuut. Ada yang bisa saya bantu?

Luhuut: Saya mau klarifikasi. Katanya, kamu Bapak Klarifikasi di Negara Indonesia?

Dedy: Lho, bapak tahu dari mana?

Luhuut: Saya cek dong. Saya cari juga jelek-jeleknya Ded.

Dedy: Waduh. Deg deg ser dong jadinya. Udah kayak calon mertua aja ngecek-ngecek.

Luhuut: Lho, memang kenapa? Perlu dong. Jadi, bisa nggak nih “klarifikasi”?

Dedy: Bisa, bisa, Pak. Semoga saja saya nggak disomasi ya, Pak.

Luhuut: Lah, kan, Dedy temannya Bang Hendro. Tenang.


Mereka akhirnya saling berbincang mengenai persoalan Pak Luhuut. Entah bagaimana caranya, Dedy pun “menyulap” asap polemik yang menyelimuti menjadi lebih jelas. (A43)

Baca Juga: Jokowi Diterpa Isu Bisnis PCR?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?