HomeCelotehDapat “Kisi-kisi” DPR, Yasonna Mangkir?

Dapat “Kisi-kisi” DPR, Yasonna Mangkir?

“Blackbird on my shoulder” – Sufjan Stevens, penyanyi folk asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Hmm, akhir-akhir ini, para menteri Kabinet Indonesia Maju mendapatkan beberapa ujian dan tantangan nih sepertinya. Pasalnya, beberapa dari mereka malah mendapatkan kritik dan cecaran dari komisi-komisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang beberapa waktu lalu mendapatkan pujian akibat kerja samanya dengan Netflix misalnya, dikritik dan disindir oleh seorang politisi PKS dalam rapat kerja (raker) yang dilakukan antara Kemdikbud dan Komisi X DPR karena kerap menggunakan kata-kata dalam bahasa Inggris ala anak-anak Jakarta Selatan (Jaksel).

Selain menteri yang kerap dipanggil sebagai Mas Nadiem, terdapat juga menteri lain yang tampaknya juga kena cecar oleh para anggota DPR. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (atau Bu Ani) misalnya, harus mendapatkan kritik mengenai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2019 yang dinilai gagal – sampai-sampai disindir dengan prestasi yang dimiliki Bu Ani.

Tugas-tugas berat semacam ini tampaknya juga menghantui Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Beliau dikabarkan memutuskan untuk membatalkan agenda pertemuan rapat antara Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan Komisi III DPR. Waduh, kenapa ya kok batal?

Hmm, apakah Pak Yasonna belajar nih dari “kisi-kisi” yang dialami oleh para rekan menteri lain yang sudah lebih dulu dicecar oleh anggota-anggota DPR? Mungkin nggak ya, berkaca pada apa yang dialami Mas Nadiem dan Bu Ani, beliau ingin menghindari ujian cecaran serupa?

Secara spesifik, mungkin nggak ya Pak Yasonna sudah memperoleh “kisi-kisi” dari pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? Mereka kan sebelumnya udah dicecar banyak pertanyaan oleh Komisi III DPR, khususnya soal keberadaan buronan Harun Masiku yang diduga teribat dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) PDIP.

Dari situ, Pak Yasonna mungkin sudah tahu kalau anggota-anggota komisi tersebut punya pertanyaan-pertanyaan dengan jumlah melimpah untuk dirinya. Apalagi, beliau beberapa waktu lalu mengisi banyak judul berita terkait simpang siurnya kabar keberadaan Harun Masiku. Hehe.

Belum lagi, “drama” yang dihasilkan dari simpang siur kabar tersebut juga membuat Komisi III DPR bertanya-tanya tuh. Politisi Partai Demokrat Hinca Panjaitan menjelaskan bahwa, di samping soal Harun Masiku, komisinya ingin menanyakan keputusan Pak Yasonna yang mencopot Ronny Sompie dari posisi Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham.

Tapi, ya, mau bagaimana lagi? Pak Yasonna memutuskan untuk menunda pertemuan tersebut dan akhirnya para anggota Komisi III harus menunggu lagi tuh buat mendapatkan jawaban dari Pak Menkumham.

Wah, kasihan dong anggota-anggota DPR nanti. Mereka bisa aja menjadi semakin penasaran dengan sikap dan keputusan Pak Yasonna. Nggak enak lho rasanya bila dibuat penasaran terus. Lagi pula, bila DPR aja bisa penasaran dengan sikap dan keputusan Pak Menkumham, bagaimana dengan publik ya? Hehe. (A43)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Prabowo and The Nation of Conglomerates
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?