“Yang terbesar dari kebodohan adalah mengorbankan kesehatan untuk jenis lain dari kebahagiaan” – Arthur Schopenhauer, filsuf asal Jerman
Sobat Pinpol, kalian pasti sadar dong pasti pandemi Covid-19 ini itu memang sebuah kondisi yang tidak biasa dari sebelumnya begitu. Kondisi saat ini membuat orang harus menyiapkan bekal mental yang kuat karena memang, ibaratnya nih, telah menguras tenaga dan pikiran.
Lebih-lebih nih, kondisi di Indonesia ini dapat dikatakan semakin mencekam gitu loh, cuy. Bagaimana tidak semakin mencekam? Data positivity rate dalam waktu dekat ini saja, ibaratnya tuh, selalu di atas 3.000 orang, gengs.
Paling dekat saja nih, positivity rate 16 September kemarin saja, angka positif di Indonesia dalam 24 jam naik sebanyak 3.963, sob. Sementara, pada 17 September, angka kenaikan sudah mencapai 3.635.
Duh, bayangkan, sob. Jika kondisi seperti ini berjalan terus, dalam waktu satu bulan, bisa berapa penambahan jumlah angka positifnya? Hadeuhh.
Belum lagi nih, kalau sobat Pinpol coba cari informasi bagaimana Wisma Atlet kondisinya sekarang. Beh, berdiri deh bulu kuduk kalian pastinya. Mimin saja sampai sedih, cuy, setelah baru saja kemarin diperlihatkan video teman, melihat mobil ambulan silih berganti lalu-lalang.
Nah, informasi terakhir yang semakin bikin deg-deg ser nih, di antara 17 kantor kementerian di DKI Jakarta yang menjadi kluster penyebaran corona, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ternyata menjadi klaster penyebaran Covid-19 terbanyak.
Jika kementerian yang lain masih belasan, dan puluhan kasus, nah di Kemenkes ini sudah mencapai angka di atas 100 kasus, sob. Misal di Kementerian Perdagangan (Kemendag), terdapat 5 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Di Kementerian Pertanian (Kementan) terdapat 18 kasus dan Kementerian Keuangan terdapat 42 kasus. Sementara, di Kemenkes, saat ini sudah mencapai 139 orang terkonfirmasi positif, gengs. Beh-beh, menakutkan nggak sih menurut kalian? Kalau mimin sih, atut banget ya, sob.
Namun, dalam kondisi seperti saat ini, mimin nggak mau menelan mentah-mentah seperti yang lainnya dan ikut mencibir pihak Kemenkes atau Pak Terawan sebagai sang nakhoda kementerian ya.
Mimin mencoba berpikir dengan kepala dingin dan mencoba memahami kondisi, cuy. Kenapa Kemenkes ini menjadi kluster perkantoran terbesar?
Mungkin, salah satu faktornya yaitu karena memang kementerian ini memang paling sering berinteraksi dengan hal yang berkaitan dengan Covid-19, sob. Sementara, kementerian yang lainnya memang pastinya tidak terlalu sering berinteraksi ya.
Namun nih, sob, dengan adanya kondisi yang jelas terpampang seperti sekarang, setidaknya bisa memberi cambukan juga ya, cuy, kepada pemerintah Indonesia – khususnya ya untuk Pak Menteri Terawan. Doi jelas harus bekerja lebih ektra ya.
Terlebih, ini juga sebagai bukti juga loh ya, bahwa Indonesia saat ini sudah tidak dalam kondisi santuy, melainkan sudah parah terkait kasus Covid-19. Ingat loh pak, statement Presiden Joko Widodo (Jokowi), “sense of crisis-nya itu loh harus ditingkatkan”. (F46)