HomeCelotehCorona, Sri Mulyani Bak Avatar?

Corona, Sri Mulyani Bak Avatar?

“Earth, wind, fire, air bending these h**s” – J.I.D, penyanyi rap asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Bisa dibilang, kini publik menjadi khawatir atas kehadiran virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Pasalnya, setelah dua kasus awal diumumkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, jumlah orang yang terjangkit juga terus bertambah hingga 27 kasus.

Sontak, banyak warga merasa khawatir dan mulai berbelanja secara berlebihan demi menumpuk bahan dan barang yang dianggap esensial. Beberapa harga bahan pokok, masker, dan cairan antiseptic mulai melambung tinggi di pasaran.

Melambungnya harga-harga ini bisa jadi menunjukkan kalau situasi pasar dan ekonomi tidak dapat terhindar dari dampak virus Corona. Selain pasar, jumlah wisatawan dan harga-harga saham juga disebut-sebut anjlok tuh.

Tapi, tenang saja. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Ani) tampaknya nggak bakal diam saja tuh. Beliau akhirnya meminta anak buahnya untuk membongkar dan mempelajari kembali kebijakan-kebijakan masa lalu yang dianggap bisa diberlakukan kembali guna mengatasi dampak ekonomi virus ini.

Nah, setelah Bu Ani dan Kementerian Keuangan yang dipimpinnya melakukan bongkar-membongkar masa lalu, mereka menemukan sebuah jawaban tuh. Kata beliau, kebijakan yang dapat diterapkan adalah pelonggaran pajak penghasilan (PPh) yang pernah diterapkan pada tahun 2008 silam.

Hmm, bukannya tahun 2008 dulu jabatan Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu juga dijabat oleh Bu Ani ya? Wah, jadinya, Bu Ani belajar pada masa lalu Bu Ani sendiri dong.

Waduh, jadi agak-agak mirip dengan Avatar nih. Dalam seri kartun Avatar: The Last Airbender (2005-2008), Aang sebagai avatar terbaru harus belajar banyak tuh pada banyak pihak. Beberapa di antaranya adalah versi diri avatarnya yang ada di pendahulu-pendahulunya, seperti Roku, Korra, Kyoshi, dan sebagainya.

Ya, siapa tahu Bu Ani ingin belajar dari versi dirinya yang ada di masa lalu seperti yang dilakukan Aang. Dengan begitu, beliau bisa mengendalikan (bending) dampak-dampak ekonomi dari virus Corona layaknya Aang mengendalikan elemen-elemen lain, seperti api, air, dan bumi.

Mungkin, pejabat-pejabat pemerintah selain Bu Ani juga perlu membantu nih. Pemerintah perlu tuh fokus pada kebijakan-kebijakan di luar mitigasi dampak ekonomi dan pariwisata.

Sosialisasi pencegahan virus Corona misalnya, juga perlu digalakkan biar publik nggak panik lagi. Lagi pula, dampak sebenarnya yang disebabkan oleh virus Corona bukanlah hanya dampak ekonomi – melainkan keberlangsungan dan kesehatan warga Indonesia sendiri. (A43)

View this post on Instagram

Angka kekerasan terhadap #perempuan terus meningkat setiap tahun, baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Saat ini Indonesia bahkan telah ada dalam kondisi darurat kekerasan seksual menurut laporan dari #KomnasPerempuan. Nyatanya, ada persoalan ketidakseimbangan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki di #Indonesia yang menjadi salah satu akar persoalan ini. Ini juga terjadi akibat budaya dominasi laki-laki yang sangat kuat. ⠀ ⠀ Temukan selengkapnya di Talk Show: “Dominasi dan Legacy Male Power terhadap Wanita Indonesia, Kenapa? Dari Mana? Masih Perlu?”⠀ ⠀ Tiket dapat dibeli di: http://bit.ly/TalkShowPinterPolitik ⠀ #infografik #infografis #politik #politikindonesia #pinterpolitik #EventPinterPolitik #TalkShowPinterPolitik #komnasperempuan #rockygerung

A post shared by PinterPolitik.com (@pinterpolitik) on

► Ingin lihat video-video menarik? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Ketat Ikat Pinggang Sri Mulyani
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?