Site icon PinterPolitik.com

Corona: Misteri Naiknya Tagihan PLN

Corona Misteri Naiknya Tagihan PLN

Presiden Jokowi ketika mengumumkan kebijakan pembebasan biaya listrik akibat pandemi virus Corona (Covid-19). (Foto: BPMI)

Say you’ll run up on me like a phone bill Eminem, penyanyi rap asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Di tengah kondisi serba sulit seperti saat ini, ternyata tidak sedikit masyarakat bawah semakin sulit, cuy. Udah Bantuan Sosial (Bansos) gak jelas pendataannya, Bantuan Langsung Tunai (BLT) tak kunjung cair, gak bisa bebas keluar untuk mencari nafkah lagi.

Hadeuh, semakin susah nih kelihatannya. Pokoknya, banyak banget deh, gengs, masalah di Indonesia dalam kondisi saat ini. Padahal, kehadiran negara saat ini sangat diharapkan ya, cuy. Ibaratnya nih, kalau pas kita lagi sakit, kehadiran sang kekasih itu sangat diharapkan sebagai pengobat gitu, biar semangat sehat.

Lah, kalau masih jomblo ngenes (jones), ya nikmati saja hidupmu, mblo. Upsss, bercanda. Ntar PinterPolitik.com dikeroyok Ikatan Jomblo Indonesia bisa panjang nih urusan karena dikira menistakan mereka. Hehehe.

Kalau masyarakat dengan pendapatan menengah ke atas sih enak ya, cuy. Mungkin, masih bisa simpanan uangnya untuk persediaan sampai dua atau tiga bulan ke depan. Lah, kalau masyarakat dengan pendapatan harian gimana tuh? Behh, susah, cuy.

By the way, masih ingat gak sih kalian, ketika awal pandemi Covid-19 ini merebak, pemerintah pusat seakan memberikan angin segar kepada masyarakat? Mereka mengatakan bahwa akan ada banyak insentif dari pemerintah –di antaranya yaitu memberikan keringanan pembayaran kredit bank, menanggung selisih bunga dan uang muka rumah bersubsidi, pemberian BLT, serta dikson bahkan penggratisan tarif listrik, cuy.

Nah, ternyata itu semua penuh dengan polemik, gengs, alias gak jelas. Bantuan sembako semrawut, BLT tak kunjung cair, bahkan – yang terbaru nih – tagihan listrik malah membengkak besar, cuy.

Hadeuhh, ini sejatinya gimana sih, cuy, niat pemerintah? Kalau dibebani dengan hal ini, ya semakin mencekik.Benar gak, gengs?

Yang lebih menarik nih, cuy, ternyata, sebagian besar yang mengalami kenaikan adalah pelanggan listrik golongan 900 VA. Padahal, kalau dipikirkan secara mendalam nih, gengs, mereka itu harusnya malah mendapatkan bantuan dari pemerintah karena termasuk dari golongan menengah ke bawah secara pendapatan, bukan malah dibebani tagihan listrik.

Menyikapi polemik yang sedang terjadi, ternyata tanggapan Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I sangat diluar dugaan gengs. I Made Suprateka menilai bahwa ini hal yang wajar selama momentum work from home (WFH). Bahkan, pihak PLN menilai bahwa pada dasarnya tidak ada kenaikan biaya tarif listrik, cuy.

Padahal nih, realitasnya sangat kontras, gengs. Tidak sedikit masyarakat bawah yang mengeluh karena kenaikan tarif listrik ini gak wajar. Dalam protes yang dilakukan oleh puluhan warga Kota Langsa yang mendatangi kantor PLN Cabang Langsa, Provinsi Aceh, misalnya, warga mengeluhkan kenaikan tarif listrik. Ada lagi warga Jambi yang mengeluhkan tagihannya meningkat hingga Rp 400 ribu.

Hadeuhh, memang sih, PLN sudah sedikit memberikan pejelasan tetapi gak bikin hati tenang sama sekali, gengs,karena mereka gak memberikan penjelasan alasannya kenapa ada kenaikan. Masa hanya karena WFH tarif listrik naik banget? Hmm, memang penuh misteri nih kenaikan tagihan listrik PLN.

Belum lagi, saat ini tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan kuota internet Telkomsel yang cepat sekali habis. Behhh, ini kuota dimakan Covid-19 kali ya? Atau terpapar Covid-19, makanya imunitas provider kita cepat turun dan akhirnya kuota kita amblas?

Hadeeh, ibaratnya sudah jatuh, tertimpa tangga pula nih, cuy. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version