“That’s that comeback flow, comeback flow, once I start it’s apparent” – Drake, penyanyi rap asal Kanada
PinterPolitik.com
Gengs, sebagai publik yang suka terhadap isu politik, kalian merasa ada yang kurang gak sih pasca-Pemilihan Presiden (Pilpres) pada April kemarin? Soalnya nih, banyak partai politik yang akhirnya memutuskan untuk masuk dalam koalisi pemerintah lho setelah Pilpres itu.
Dunia perpolitikan Indonesia jadi kurang seru tuh. – cenderung adem-adem saja dan gak ada yang menantang seperti periode sebelumnya. Kalau pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin, demokrasi di Indonesia rasanya tuh hidup banget.
Apalagi ketika pemerintah membuat kebijakan yang aneh sedikit, beehh, langsung bakal disikat habis sama partai oposisi. Masih pada ingat kan siapa “duo F”? Bener banget cuy, Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Kalau periode dulu sih, mereka berdua ibaratnya seperti surat sama perangko – lengket banget dan gak bisa dipisahin. Bagai dua sejoli yang dimabuk asmara gitu, Indonesia ini serasa hanya milik berdua dan yang lain hanya ngontrak.
Tapi kalau sekarang, dengan kondisi politik yang adem ayem tanpa ada kritik terhadap penguasa, itu bagai sayur tanpa garam cuy. Kalau dianalogikan dengan rujak nih, bagaikan buah tapi gak ada cabainya – hambar dan anyep begitu rasanya.
Tidak ada check and balances antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif. Kalau begini, kan demokrasi jadi kurang sehat ya gengs.
Sampai-sampai nih, Pak Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet bilang kangen loh cuy karena absennya Fadli Zon dari dunia persilatan. Ciyee, ada yang mengalami cinta lama bersemi kembali (CLBK) nih kelihatannya. Hehe.
Padahal, kalau kita amati secara seksama, kebijakan pemerintah banyak banget tuh yang jadi sasaran kritik. Dalam mengatasi wabah corona ini tidak terlihat misalnya, ada upaya lembaga legislatif untuk mengingatkan kinerja pemerintah. Parah banget kan.
Hanya segelintir orang lho yang masih konsisten memberikan kritik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi soal virus Corona. Tahu kan siapa dia? Bener banget, gengs, Fadli Zon.
Akhirnya, sang maestro telah kembali ke permukaan dunia persilatan. Memang, mungkin sudah waktunya ya, gengs, buat pemerintah guna mendengarkan kicauan dan kritik renyah Fadli Zon.
Jarang muncul di depan media, tiba-tiba Fadli Zon hadir dan langsung memberikan kritik pedas kepada Presiden Jokowi cuy. Menurut dia, kebijakan Presiden Jokowi dalam menangani wabah COVID-19 atau virus corona ini cenderung lambat dan tidak efisien – apalagi dengn statement dari pemerintah mengatakan bahwa tidak akan melakukan upaya lockdown.
Menurut pandangannya, Pemerintah ini sangat aneh dan gokil. Sampai-sampai, Bung Fadli ber-statement, “kalau banyak masyarakat meninggal, emang Jokowi mau tanggung jawab?”
Kalau dipikir, mungkin benar juga ya kata Fadli Zon. Dengan tidak adanya upaya lockdown dari pemerintah, kemungkinan untuk meluasnya virus Corona bisa semakin meluas. Terlebih data terakhir tanggal 22 Maret kemarin sudah mencapai angka 514. Mau menunggu sampai berapa korban nih baru dilakukan lockdown. Tapi kalau dilakukan lockdown, emang perekonomian Indonesia udah kuat kondisinya? Ahh, bingung deh jadinya.
Tapi ngomong–ngomong nih udah lama tidak kelihatan, eh sekali muncul langsung ngegas aja nih Pak Fadli. Kalau dianalogikan sama sepeda motor nih, harusnya kan pemanasan dulu gitu pak, jangan main gas aja. Ntar ambrol loh karburatornya, emang gak takut disemprot loh sama Pak Prabowo, kan dia bawahannya Presiden Jokowi. Upssss. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.