“Deliver us serenity” – Kanye West, penyanyi rap asal Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Sumpah, gengs, sampai sekarang, saya selalu meyakini kalau pemimpin yang keren adalah mereka yang memiliki aliran musik tertentu. Contoh yang paling kentara ya Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) berambut putih layaknya Jiraiya Sensei (pencinta Naruto pasti paham).
Pak Ganjar ini sering kali keliatan di konser musik rock. Bahkan, dulu doi pernah nabung berbulan-bulan cuman buat memuaskan hasrat nge-rock-nya. Nah, mental pencinta rock tersebut ternyata terbawa sampai sekarang ketika menjadi pemimpin rakyat Jateng.
Gayanya yang ceplas-ceplos tapi bersahabat; gagah tapi juga ramah; tegas tanpa pandang bulu tapi perhatiannya luar biasa. Dengar-dengar sih, itu semua menjadi dasar bagi orang Jateng kerasan dipimpinnya.
Doi tidak akan banyak mikir kalau sudah menyangkut urusan warga, cuy, meskipun si warganya itu sedang melancong di provinsi lain.
Hal ini terlihat ketika doi menghubungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta mengatakan, “Saya sampaikan kepada kawan-kawan tadi saya WA (WhatsApp) sama Mas Anies dan Kang Emil, ‘kira-kira setelah pembatasan, warga saya di Jakarta dapat bantuan, enggak?’ Mas Anies sampaikan, ‘Oke kami data, intinya, semua (warga Jateng) yang ada di sana jangan keluar dari Jabodetabek, di situ saja.”
Nah, bagaimana kalau misal Pak Ganjar dihadapkan dengan pemerintah pusat ya? Kira-kira masih tegas seperti dengan pemimpin daerah lainnya, atau justru sendiko dawuh saja nih? Nah itu bisa kita uji juga, cuy, karena, di tengah pendemi saat ini, koordinasi antara daerah dan pusat kan memang harus kuat ya.
Misalkan nih, kejadian saat Pak Ganjar mengirimkan dua surat yang ditujukan kepada Menteri Sosial (Mensos) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) terkait Bantuan Sosial (Bansos) dan Kartu Prakerja. Setelah surat terkirim, doi lanjut memberi keterangan begini, cuy, “Kalau ini tidak disetujui, pasti repot. Makanya kami beriktiar kepada Mensos agar bisa dibantu,”.
Wadadaw, tanpa teding aling-aling bicaranya, langsung pokok intinya. Kalau diterjemahkan pakai bahasa kaum ceplas-ceplos, ya pokoknya “harus disetujui surat saya ini”.
Ada lagi nih pernyataan krusial Pak Ganjar saat jengkel sebab pemerintah pusat tidak cepat tanggap soal membeli dan mendistribusikan primer atau zat aktif penanda keberadaan virus Covid-19. Doi bilang, “Saya minta agar pusat segera mengirim primer. Kalau tidak bisa ya agar ditunjukkan saja belinya dimana, agar kami bisa membeli sendiri,”.
Weleh-weleh, ternyata berani juga ya Pak Ganjar ini. Kita kira sebelumnya bakal nurut dan melempem sama pemerintah pusat, soalnya Bapak Presiden kan dari Jawa Tengah, apa lagi partainya sama dengan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Upsss.
Ternyata ngeri-ngeri sedap, gaes. Kalau melihat peringatan Pak Ganjar di atas sih, ibaratnya mau bilang gini ya gengs,“letoy amat sih kinerja Menteri Kesehatan nih, cepat sedikit dong”.
Kalau melihat perilaku Gubernur Jawa Tengah ini, jika diibaratkan main bola, kenapa sih Pak Ganjar berani melakukan tusukan-tusukan maut ke jantung pertahanan sebelah? Jawabannya pun ada dua, yakni dia punya peluang atau dia sudah tahu kelemahan lawan.
Tapi by the way nih, hati-hati loh Pak Ganjar, jangan terlalu keras juga, nanti kalau 2024 jalannya tersendat gimana? Upsss, hehehe. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.