“Satu cinta, satu hati, satu tujuan.” ~Bob Marley
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]elama ini kita tahu seberapa getolnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperlihatkan rasa cintanya pada kalangan Emak-emak. Apalagi Sandiaga, yang aktivitas kampanyenya seperti tidak pernah terlepas dari bayang emak-emak. Uwuwuw…
Cara kampanye Sandiaga yang terlihat sangat dekat dengan emak-emak, ternyata memancing Katua Fraksi Hanura DPR RI, Inas N Zubir untuk berkomentar. Menurutnya, Sandiaga hanya sekadar bicara soal emak-emak. Nggak seperti calon presiden Joko Widodo yang sudah benar-benar membuktikan rasa cintanya untuk emak-emak.
Menurut Inas, kondisi ibu-ibu prasejahtera mendapat perhatian khusus dari presiden ketika Jokowi memulai memimpin pemerintahan Indonesia.
Melalui perusahaan PT. Permodalan Nasional Madani, Jokowi menggelontorkan program Membina Ekonomi Sejahtera atau Mekaar yang target nasabahnya adalah perempuan.
Perusahaan PNM sendiri sebenarnya adalah BUMN yang didirikan pada tahun 1999. Awalnya mengembangkan tugas khusus memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), hingga kini telah dapat dinikmati oleh lebih dari satu juta kepala keluarga dan 1.500 lembaga keuangan mikro di seluruh penjuru tanah air, yang kemudian dikenal dengan kelompok Ulam.
Emak-emak jadi rebutan calon penguasa cuma saat kampanye Share on XInas menyebutkan, proses untuk menjadi nasabah mekar di PT. PNM sangatlah mudah. Hanya dengan mengumpulkan ibu-ibu pra sejahtera kurang lebih sebanyak 30 orang di lingkungan RW di dalam radius dua kilometer di mana penghasilan keluarganya hanya sekitar 800 ribu rupiah per bulan.
Nah, kalau sudah terkumpul timnya, PT. PNM akan mengirim Account Officer program Mekaar untuk mendapatkan bantuan program pembiayaan sebesar Rp 2 juta per keluarga pra sejahtera tanpa jaminan. Nah, uang tersebut dimaksudkan agar bisa digunakan untuk membiayai usaha produktif seperti menjual berbagai minuman, jual pulsa, jual bunga tabur, jual aneka gorengan dan sebagainya.
Gimana gaes? Kurang cinta apa Jokowi dengan emak-emak? Program ini juga ternyata dapat mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih rukun dan suka bergotong royong. Selain itu ibu-ibu dibudayakan menabung dan komit menyisihkan pendapatan untuk mengembalikan pinjaman seminggu sekali.
Sejak diluncurkan tahun 2015, program Mekaar ini telah menarik 3,6 juta nasabah. Pemerintah menargetkan penambahan hingga 4 juta nasabat pada semester 1 tahun 2019.
Hmmm, jadi begitu bentuk perhatian Jokowi terhadap emak-emak. Inas pun mengatakan, hal tersebut dilakukan secara senyap tanpa pencitraan demi mengangkat harkat dan martabat ibu-ibu prasejahtera agar dapat mandiri. Nggak perlu banyak cang, cing, cong.
Ededehh, Pak Inas bisa aja. Lagian politisi kalau nggak banyak cang cing cong gimana bisa menang deh? Yang banyak omong aja belum tentu menang, apalagi yang diem-diem bae? (E36)