“Try and talk and they ain’t listenin’ but they’ll point it out when you get ignorant” – Dreezy, penyanyi rap asal Amerika Serikat
PinterPolitik.com
Sebagai masyarakat yang baik dan dewasa, di tengah kondisi pandemi seperti ini kita harus selektif ya, cuy, dalam menelan informasi. Jangan sampai kita asal comot dan mengutip saja kemudian ditelan mentah-mentah. Apalagi, malah disebar ke teman-teman terdekat.
Kalau informasinya benar sih, gak masalah ya, gengs, tapi, kalau ternyata itu gak benar alias hoax gimana? Hadeuhh, kan bahaya. Makanya, banyak banget tuh quotes yang intinya mengatakan, “harus bijak dalam bersosial media dan menyebar informasi”. Yaa, meskipun quotes-nya sudah pasaran banget sih. Hehehe.
Nah, berita yang terbaru dan masih anget-anget kuku ini pasti kalian sudah pada tahu dong tentunya, gaes. Yoi, benar banget, cuy, yaitu berita tentang penangkapan aktivis dan peneliti Ravio Patra. Pasalnya, kasus doi ini tiba-tiba banget loh booming-nya, tiba-tiba meledak gitu. Informasi terkait kasus doi sih banyak banget, cuy, berkeliaran banyak banget juga versinya.
Menurut Koalisi Tolak Kriminalisasi dan Rekayasa Kasus – atau yang disebut Katrok, penangkapan Ravio ini terkesan aneh. Ada yang mengganjal dan terkesan mengada-ngada.
Pasalnya, memang doi ini sering banget sih mengkritik pemerintah. Bahkan, Ravio sempat menyebut bahwa Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden, Billy Mambrasar, terlibat dalam kepentingan proyek-proyek pemerintah di Papua. Tidak hanya itu cuy, masih ada beberapa lagi sebenarnya.
Nah, menurut informasinya sih, pasca kritik yang doi lancarkan, handphone-nya diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan konten-konten yang berbau anarkis dan provokatif seperti, “krisis sudah nyata, waktunya membakar! Ayo Kumpul dan Ramaikan 30 April Aksi Penjarahan Serentak”.
Akhirnya, semua disangkut-pautkan dengan kelompok Anarko, cuy. Tidak lama setelah itu, bahkan belum juga 2×24 jam, doi langsung diringkus oleh pihak kepolisian, gengs. Weleh-weleh, sigap banget ya pak polisi ini. Bagus banget kerjanya.
Tapi sebentar gengs, kalau Ravio ini belum 2×24 jam saja sudah bisa ditemukan, kok Harun Masiku belum juga kelihatan ya, gengs, batang hidungnya? Hmmm, kok ada yang mengganjal ya, cuy, kelihatannya.
Ah, sudahlah. Mungkin, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lebih bisa menjawabnya. Hehehe.
Lebih jauh dari itu, harusnya Ravio Patra ini belajar kepada Pak Harun Masiku nih, biar tidak mudah ditemukan. Doi aja udah lebih dari puluhan kali 24 jam masih aman-aman saja. Hehehe. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.