HomeCelotehCak Imin Bisa "Tenggelam"?

Cak Imin Bisa “Tenggelam”?

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus politikus PKB, Umar Hasibuan, menyebutkan bahwa ada sosok yang ingin mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) tetapi tidak memiliki “perahu” politik. Alhasil, “kapal” PKB yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terancam dibajak.


PinterPolitik.com

“I know those cannons. It’s the Pearl.” – Jack Sparrow, Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl (2003)

Siapa yang tidak kenal dengan manga atau anime yang berjudul One Piece (1999-sekarang)? Bisa dibilang kalau satu anime ini merupakan salah satu anime terpopuler sekaligus terpanjang dalam sejarah.

Bagaimana tidak? Sejak rilis tahun 1999 silam, One Piece kini telah mencapai jumlah total episode hingga 1.017 episode. Hmm, apa itu sinetron Tersanjung (1998-2005) yang disebut-sebut alur ceritanya panjang banget?

Ya, terlepas dari itu, ini menunjukkan kalau kisah-kisah bertemakan bajak laut masih mengambil bagian di hati masyarakat. Nggak hanya One Piece, ada juga franchise film lain yang juga menggunakan tema-tema ala bajak laut – salah satunya adalah Pirates of the Caribbean

Satu hal yang mungkin menjadi barang berharga bagi para bajak laut ini, yakni kapal laut. Gimana nggak? Wong kapal laut ini jadi modal utama bagi mereka untuk bisa mengarungi luasnya lautan dan samudra.

Jack Sparrow dalam franchise film Pirates of the Caribbean, misalnya, sangat menyayangi kapalnya yang dijuluki Black Pearl. Meski sempat bergonta-ganti kapten, Black Pearl akhirnya bisa kembali ke tangan Sparrow guna mengarungi Laut Karibia dengan kompas ajaib miliknya.

Nah, mungkin nih, peran sentral kapal laut seperti ini juga berlaku lho untuk dunia politik. Pasalnya, ada kabar bahaya soal “kapal” PKB yang kini dinakhodai oleh Muhaimin Iskandar a.k.a Cak Imin a.k.a Gus AMI.

Baca juga :  When Silence is Not Golden..
Kapal Cak Imin PKB Terancam Dibajak

Kabar ini diungkapkan oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus politikus PKB yang bernama Umar Hasibuan. Katanya sih, ada sosok yang ingin nyapres tetapi tidak punya perahu. Alhasil, sosok ini ingin membajak kapal PKB yang dinakhodai oleh Cak Imin.

Hmm, mungkin, kapal PKB ini bisa dibilang sangat penting bagi Cak Imin. Layaknya pentingnya Black Pearl bagi Jack Sparrow, PKB adalah kapal politik yang diperlukan oleh Ketum PKB tersebut bila ingin mengarungi lautan kontestasi politik di tahun 2024.

Bagaimana pun, mengacu pada tulisan Kimberly Casey yang berjudul Defining Political Capital, partai politik bisa jadi modal institusional (institutional capital) bagi seorang kandidat politik. Ini karena partai politik bisa jadi dasar pengasosiasian seorang kandidat terhadap identitas partai.

Lha, kalau kapal PKB-nya sampai dibajak, gimana caranya bisa berlabuh ke kemenangan di tahun 2024? Wah, yaopo iku, Cak?

Mungkin, Cak Imin perlu belajar nih ke Kapten Sparrow soal bagaimana akhirnya dia bisa mempertahankan dan mendapatkan kembali Black Pearl. Tidak dapat dipungkiri, Sparrow selalu membutuhkan bantuan awak-awak kapal untuk akhirnya bisa kembali menjadi kapten bagi Pearl.

Apakah ini artinya Cak Imin perlu bantuan awak kapal yang lebih banyak untuk bisa mempertahankan kapal PKB yang dinakhodainya? Apakah ini saatnya Cak Imin merekrut “awak” kapal dari kelompok-kelompok seperti Pengurus Besar NU (PBNU) dan Gusdurian? Hmm, who knows? (A43)


Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?