HomeCelotehCak Imin Akhirnya Mundur?

Cak Imin Akhirnya Mundur?

Ketua Umum (Ketum) PKB Abdul Muhaimin Iskandar – biasa dikenal sebagai Cak Imin, Gus AMI, atau Gus Muhaimin – akhirnya mengaku bahwa dirinya telah undur diri. Apa alasan Cak Imin akhirnya undur diri?


PinterPolitik.com

“I just don’t wanna be on Instagram anymore. Or on any social media platform. The internet is an evil place and it doesn’t make me feel good” – Pete Davidson, komedian dan aktor asal Amerika Serikat (AS)

Pada abad ke-21 ini, internet seakan menjadi tempat yang paling tidak terhindarkan. Ya, gimana ya? Bayangkan aja, kalau misalnya kita tidak terlibat dalam dunia jejaring internet dan media sosial (medsos), perasaan bahwa semakin tertinggal akan muncul.

Ya, istilah keren-nya mungkin adalah fear of missing out (FOMO). Mostly, kebanyakan dari kita akan mengikuti tren yang ada – mulai dari challenge yang viral di TikTok, informasi spill terbaru di Twitter, posting-an Instagram dari selebriti, hingga berita ter-uptodate yang bisa didapatkan di internet.

Namun, seperti kata Pete Davidson di awal tulisan, internet tidaklah selalu menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi sejumlah orang. Ada juga sisi-sisi buruk dari internet yang membuat orang akhirnya pergi – instead of staying karena alasan FOMO.

Davidson sendiri adalah salah satu selebriti Amerika Serikat (AS) yang memutuskan untuk menghapus akun-akun medsos-nya. Katanya sih, dirinya merasa tidak nyaman dengan dunia maya yang dianggapnya sebagai tempat yang jahat.

Selain Davidson, ada juga aktris AS yang bernama Millie Bobby Brown yang juga memutuskan untuk meninggalkan dunia medsos. Alasannya adalah karena Millie menerima bullying secara konstan di platforms daring.

Baca juga :  Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 
Prabowo Didekati Puan Cak Imin Posesif

Hmm, inilah mengapa akhirnya banyak dari kita di generasi milenial dan Gen Z merasa perlu untuk melalukan self-healing dengan menghapus akun-akun medsos kita. Banyak hal toxic dan negatif hadir di dunia jejaring maya.

Nah, ini tampaknya juga terjadi pada salah satu politikus kita di Indonesia, yakni Ketua Umum (Ketum) PKB Abdul Muhaimin Iskandar – biasa dikenal sebagai Cak Imin, Gus AMI, atau Gus Muhaimin (entah yang mana yang paling sering dipakai).

Gimana nggak? Cak Imin beberapa waktu lalu akhirnya memutuskan untuk undur diri dari salah satu platform internet yang dikenal sebagai WhatsApp (WA). Mungkin, Cak Imin juga sedang melalui self-healing juga – setelah data dan informasi pribadinya diserang oleh peretas (hacker) bernama Bjorka.

Waduh, bagus sih kalau akhirnya Cak Imin memutuskan untuk self-healing sejenak. Namun, frasa “undur diri” agaknya bisa membuat orang-orang salah paham nih

Dalam politik dan pemerintahan, “undur diri” atau “mengundurkan diri” bisa aja dipahami sebagai “resignation” atau “withdrawal”. Wah, apakah undur diri-nya Cak Imin juga bisa mengarah ke salah satu istilah tersebut di Bahasa Inggris?

Kalau kata Torun Dewan dan Keith Dowding di tulisan The Corrective Effect of Ministerial Resignations on Government Popularity, resignation bisa dipahami sebagai pengunduran diri dari jabatan politik. Sementara, withdrawal bisa dipahami sebagai sebuah exit (jalan keluar) dari situasi yang sulit – mengacu pada tulisan Philip Wallmeier dan Maik Fielitz berjudul Withdrawal as Dissident Politics.

Wah, kira-kira, undur diri yang mana nih, Cak? Apakah bakal berujung pada withdrawal – katakanlah – dari pemilihan presiden (Pilpres) 2024 karena pihak lain lebih memilih calon wakil presiden (cawapres) yang lainnya? Upss. (A43)

Baca juga :  2029 "Kiamat" Partai Berbasis Islam? 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?