Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyebutkan bahwa para duta besar (dubes) dari berbagai negara berebut untuk meminta waktu agar bisa datang berkunjung ke kantor PBNU. Mungkinkah PBNU kini sudah menjadi ‘Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)’ yang baru?
“Silakan antrian selanjutnya,” ujar seseorang resepsionis yang mengatur alur antrian di sebuah layanan yang memberikan jasa konsultasi duta besar (dubes). Sebuah plakat di dinding juga bertuliskan PBB alias Perdutaan Besar-Besar.
Bisa dibilang layanan yang menjadikan para dubes ini sebagai pasien merupakan hal yang unik dan hanya ada di negeri Nusantara dalam alternate universe Bumi-45. Inisiatornya merupakan dr. Yahya yang senantiasa menjalin hubungan baik dengan para aktor politik luar negeri dan dalam negeri (kecuali Chuck Imin).
PBB ala dr. Yahya ini pun siap memberikan layanan di saat-saat genting dan gawat darurat. Saat dubes dari Moskwa dan Kievan Rus sedang sangat membutuhkan waktunya, misalnya, dr. Yahya senantiasa menyambut mereka.
Namun, layanan baru ala PBB ini tampaknya membuat sejumlah orang bingung. Di tengah kesimpangsiuran baru soal kemunculan inisiatif dr. Yahya, sejumlah hal yang tidak diinginkan pun terjadi.
António: Permisi. Apa benar ini kantor PBB yang baru?
Yahya: Iya, benar. Ada yang bisa saya bantu?
António: Baik. Ruangan saya di mana ya?
Yahya: Maaf, Pak. Sepertinya Anda salah alamat.
António: Lho, saya ini Sekjen PBB lho.
Yusril: Tunggu. Sekjen PBB? Kok saya nggak kenal? Bukannya Sekjen PBB itu namanya Pak Afriansyah Noor?
Yahya: Aduh, ini apa lagi toh?
Yusril: Saya Yusril, Ketum PBB. Ruangan kantor saya di mana ya?
Yahya: Haduh, kok pada salah paham semua ya ini? Ini bukan PBB yang itu maupun yang satunya, bapak-bapak sekalian.
Chuck Imin: Oh, jadi ini PBB yang kau maksud, Yahya? Kau tidak pilih aku tapi kau malah bersama dua orang ini sekarang? Mengapa aku tidak diduakan lagi tetapi malah ditigakan seperti ini?
Yahya: Mohon bersabar. Ini semua ujian tapi kalian semua salah jawaban sepertinya. ☹
The End.
(A43)