Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menceritakan kisah haru dan pilu melalui cuitannya di Twitter kala pandemi Covid-19 menghantam Indonesia. Apakah Mahfud cocok menjadi penulis sinetron?
Pada suatu malam, mimin sedang bersantai tuh di rumah sembari menonton televisi (TV). Maklum lah, mimin seorang jomblo yang nggak punya pacar buat diajak nge-date ketika malam minggu tiba.
Waktu sedang asyik menonton acara-acara komedi yang disiarkan di TV, ibu mimin tiba-tiba datang tuh. “Ganti channel! Ibu mau nonton sinetron ini. Penasaran tuh sama kelanjutan nasib si Zahra setelah kemarin kecelakaan,” begitu ujar ibu mimin.
Ya, sebagai anak yang berbakti dan penurut serta tidak durhaka (ceilah), mimin akhirnya ngalah tuh dan ngikutin sinetron yang lagi ditonton. Singkat cerita nih, mimin tiba-tiba kaget. Gimana nggak? Setelah dioperasi dan menjalani perawatan, ada satu tokoh yang wajahnya bisa tetap cantik dan mulus tanpa luka. Kagetnya lagi, pemerannya udah ganti, gaes.
Apa?! Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah mungkin Zahra berubah dalam sekejap? Hmm, lihat saja nanti. Pak Tirta pasti akan menyadarinya bahwa istrinya kini berbeda orang. Yaelah, masa iya sih nggak sadar? Hehe.
Ya, terlepas dari kisah cinta Pak Tirta dan Zahra yang kemarin jadi bulan-bulanan netizen, sinetron tetap bisa mengambil hati masyarakat. Salah satu sinetron lain yang sukses nih adalah Ikatan Cinta.
Gimana nggak? Banyak pejabat akhirnya ngikutin lho kelanjutan kisah di sinetron ini. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, misalnya, sampai memberikan penghargaan lho buat sinetron ini.
Baca Juga: Mahfud Sebaiknya Diganti?
Terus nih ya, beberapa waktu lalu, Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD juga cerita kalau dirinya nonton Ikatan Cinta lho – sampai memberikan masukan tuh soal ceritanya. Ya, gaapa sih binge-watching (menonton berantai) sinetron. Tapi, jangan spoiler ya, Pak. Hehe.
Menariknya lagi, Pak Mahfud ini juga nge-tweet kisah-kisah haru lho setelah beberapa hari mengomentari Ikatan Cinta. Kisah pilu ini mengenai dua orang yang akhirnya terinfeksi oleh Covid-19. Pas nih, sisi setting dari story-telling-nya dapet nih Pak Mahfud. Hehe.
Sampai-sampai, orang-orang pada nge-reply cuitannya Pak Mahfud lho. Katanya sih, sebagai pejabat pemerintahan, Pak Menko Polhukam harusnya mencuitkan hal-hal yang esensial aja tuh – apalagi di tengah hantaman pandemi Covid-19 ini. Wah, gimana tuh, Pak Mahfud?
Menariknya lagi, baru-baru ini, Pak Menko Polhukam mengabarkan bahwa pemerintah mengetahui akan adanya tujuh dalang di balik ramainya seruan demonstrasi “Jokowi End Game” di akhir pekan lalu. Kata Pak Mahfud, mereka hanya orang-orang yang iseng dan udah minta maaf.
Wah, Pak Mahfud ini nggantung deh kalau bikin jalan cerita. Mimin jadi makin penasaran nih siapa orang-orang isengnya. Apakah mereka kelompok murni atau kelompok tidak murni –istilah yang digunakan oleh Pak Mahfud untuk menggambarkan aspirasi gerakan tersebut – nih, Pak?
Tapi, it’s okay, Pak Mahfud. Biasanya nih, kalau makin bikin penasaran, makin bagus tuh jalan ceritanya. Hmm, spill the tea dong, Pak. Hehe.
Eh, tapi nih, sepertinya Pak Mahfud jangan pakai istilah “Jokowi End Game” nih. Kan, judul itu udah dipakai sama film Hollywood. Gimana kalau judulnya “Pandemi yang Tertukar”? Bisa jadi lebih membumi tuh kalau di masyarakat Indonesia. Gimana tuh, Pak Mahfud? Keren kan? (A43)
Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Kena Prank?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.