HomeCelotehBila IKN Jadi Pasar Genderuwo

Bila IKN Jadi Pasar Genderuwo

Mantan Calon Legislatif (Caleg) PKS Edy Mulyadi mengkritik pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang bakal berdiri di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan menyebutnya sebagai pasar bagi genderuwo dan kuntilanak. Bahkan, Edy juga menyebutnya sebagai tempat jin buang anak.


PinterPolitik.com

Sejak dulu kala, kaum hantu dan kaum manusia tidak bisa hidup dengan damai. Apa yang terjadi dalam kisah Hotel Transylvania ternyata juga hadir di negeri Nusantara dalam alternate universe Bumi-45. 

Dalam sejarahnya, banyak hantu yang berakhir terusir oleh umat manusia – entah itu dengan ritual doa pengusir jin atau dengan mendatangkan orang-orang pintar macam Jimmy Neuteron. Perang ini pun semakin menjadi-jadi setelah para hantu ini dianggap menyeramkan.

Alhasil, kaum hantu mengungsi menjauhi manusia dengan tinggal di tempat-tempat yang jarang disentuh oleh manusia, seperti hutan belantara dan bangunan-bangunan kosong. Salah satu hutan belantara yang mereka tinggali terletak di Kalimantan Bagian Timur.

Namun, pada suatu hari, semua berubah. Kala sedang bermain di sekitar Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Si Oyol – seorang hantu cilik yang tinggal di sana – terkejut ketika melihat rombongan bersepeda motor mengarungi daerah rumahnya.

Ternyata, oh, ternyata, di antara rombongan bermotor tersebut, terdapat Jakawi yang merupakan pemimpin umat manusia di negeri Nusantara. Si Oyol yang kerap mendengar kisah-kisah menyeramkan soal manusia dari orang tuanya langsung lari terbirit-birit menuju rumahnya.


Si Oyol: Emak! Emak! Mak! (teriak Oyol sambil menghampiri rumahnya)

Bu Kunti: Eh, kenapa sih, Yol? Kok teriak-teriak mulu?

Pak Genderuwow: Iya nih. Bapak lagi sibuk virtual meeting nih – sampai bingung tadi caranya gimana matiin mikrofonnya.

Si Oyol: Manusia! Manusia!

Genderuwow Kunti: APA?!!! (teriak kaget)


Baca Juga: Perlukah Khawatir Tentang Keamanan IKN?

Tanpa Jokowi IKN Tetap Lanjut

[Suara Televisi: Bapak dan Ibu hantu sekalian, dikabarkan manusia telah membangun proyek baru di Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara. Kabarnya, proyek mega ini akan menjadi pusat pemerintahan baru. Alerta! Alerta!]

Genderuwow: Bu, saatnya kita mengungsi lagi!

Si Oyol: Tapi, teman-teman Oyol ada di sini semua, Pak. (sambil sedikit terisak menangis)

Bu Kunti: Ibu berpikir mungkin ini saatnya kita terus lari, Pak. Kata ibu-ibu tetangga, manusia sekarang sudah mengenal aturan hukum. Apalagi, kata berita-berita di Gugel, megaproyek mereka ini mengancam tanah-tanah adat di tempat kita ini.

Genderuwow: Hmm, menarique

Si OyolIt is time we fight!


Akhirnya, keluarga Si Oyol membawanya ke sistem peradilan di negeri Nusantara. Para warga negeri Nusantara awalnya takut dan khawatir. Namun, setelah mendengar kisah perjuangan mereka, mungkinkah megaproyek ini tetap berlanjut? (To Be Continued…) [A43]

Baca Juga: Elon Musk Jadi Endorser IKN?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?