Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok belum memberikan komentar terkait kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi seperti Pertalite dan Solar.
“Where the f**k is Kanye when you need him?” – Eminem, “No Love” (2010)
Pernah nggak sih kalian berharap pada satu sosok yang datang paling akhir untuk menyelamatkan kita semua dari satu situasi yang sulit? Jika iya, sebenarnya menjadi wajar.
Bagaimana tidak? Kita sering kali menonton film atau serial yang memang memiliki alur demikian.
Film-film pahlawan super ala Marvel Cinematic Universe (MCU), misalnya, kerap menggunakan alur-alur cerita seperti itu. Saat Tony Stark (Iron Man) dan Nebula tersesat di ruang angkasa, contohnya, datanglah sosok penyelamat yang sangat kuat, yakni Captain Marvel.
Nggak hanya film-film pahlawan super, alur cerita kayak gini juga dipakai lho di kebanyakan anime – salah satunya adalah Naruto: Shippuden (2007-2017). Kala Pain menyerang Desa Konoha, Naruto yang sedang berlatih di Gunung Myoboku akhirnya datang untuk membantu para ninja lainnya melawan anggota Akatsuki tersebut.
Mungkin, kesulitan seperti yang dirasakan Iron Man, Nebula, dan Desa Konoha ini kini sedang juga dirasakan oleh sejumlah masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak? Kebijakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi – yakni Pertalite dan Solar – dinilai akan berdampak pada masyarakat yang masuk dalam kategori rentan miskin dan miskin.
Sementara itu, ada juga sosok yang dulunya digadang-gadang akan menjadi “ksatria” untuk membersihkan segala persoalan di Pertamina, yakni Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. Beliau juga dulunya pernah berkomentar bahwa kecil kemungkinan Pertamina akan menaikkan harga BBM hanya untuk mendapatkan untung lebih banyak.
Namun, fakta kini berkata sebaliknya. Ahok pun tampak menghindar ketika ditanyai soal kebijakan ini. “Mohon maaf. Bisa ke Dirut (Direktur Utama),” pungkas Ahok ketika ditanyai pewarta.
Hmm, bukannya dulu katanya Ahok ini jadi “wajah” alias endorser untuk Pertamina ya? Kan, Ibu Dirut Pertamina Nicke Widyawati juga sampai bilang begitu. Kok sekarang malah dilempar ke Dirut?
Apalagi, sebagai tokoh populer, Ahok sebenarnya bisa memanfaatkan celebrityhood-nya untuk mewakili perusahaan BUMN satu ini – mengacu pada tulisan John Street yang berjudul Celebrity Politicians: Popular Culture and Political Representation.
Hmm, kalau begini caranya, akankah ada sosok lain yang muncul layaknya Naruto dan Captain Marvel di isu kenaikan harga BBM ini? Akankah ini hanya menjadi harapan dan alur cerita fiktif di film dan anime saja? (A43)