Site icon PinterPolitik.com

Bansos: Anies “Dikeroyok” Tiga Menteri

Bansos Anies Dikeroyok Tiga Menteri

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah). (Foto: Istimewa)

“Mendaki gunung lewati lembah. Sungai mengalir indah ke samudera. Bersama teman bertualang” – Ninja Hattori (1997)


PinterPolitik.com

Menjadi orang besar itu gak mudah ya, cuy. Ibaratnya nih, kalau boleh ngomong, menjadi orang besar itu harus melewati jalan terjal berliku terlebih dahulu. Harus selalu siap siaga menghadapi sebuah tantangan dalam hidup.

Hal itu sih tidak lain untuk membangun mentalitas kita, gengs. Selain itu, sebuah tantangan harus disikapi dengan riang gembira, cuy. Kalau menjalaninya dengan perasaan gelisah dan panik, beeh, dijamin gak bakal mulus tuh jalan. Bahkan, bisa-bisa mandek tengah jalan deh. Jadi harus banyak-banyak berpetualang dulu gitu.

Terlebih, nih, banyak banget tuh peribahasa yang mencerminkan berbagai cobaan dan tantangan untuk menjadi orang yang besar, seperti “Semakin tinggi dan besar pohon, maka angin yang menerpa pun semakin besar.”

Nah, dari sini jelas ya, gengs, kalau mentalitas kita harus diuji. Kalau kata Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), harus teruji secara klinis terlebih dahulu. Jika ternyata kalian mempunyai mentalitas tempe, yaa, jangan berharap banyak, cuy. Kalau kata santri (akademisi di lingkungan pesantren), harus muhasabah diri terlebih dahulu. Hehehe.

Duh, jadi teringat dengan film kartun Ninja Hatori, kesukaan anak tahun 1990-an, ya. Soalnya opening lagu film tersebut mencerminkan banget tuh, “Mendaki gunung lewati lembah. Sungai mengalir indah ke samudera. Bersama teman bertualang.”

Nah, di Indonesia saat ini sedang ada fenomena yang sedikit banyak mencerminkan kondisi ini, cuy, yaitu kondisi yang sedang dialami oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Doi beberapa hari terakhir sering banget nihbersitegang dengan jajaran pemerintah pusat.

Sebelumnya, doi sempat bermasalah dengan dua Menteri Koordinator (Menko), yaitu Pak Mahfud MD dan Luhut B. Panjaitan, terkait masalah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sementara, yang paling baru, doi mempunyai masalah lagi nih dengan tiga Menteri sekaligus, cuy, yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Weleh-weleh, ini Pak Anies ada-ada ajayang di-lakuin. Hmmm.

Ceritanya seperti ini, cuy. Secara mendadak, Ibu Sri Mulyani mengatakan bahwa sebenarnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mempunyai anggaran untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Jakarta, cuy.

Awalnya, pemerintah pusat dan Pemprov DKI sepakat bahwa 4,7 juta penduduk Jakarta akan mendapatkan bantuan sosial dengan skema 3,6 juta warga ditanggung pemerintah pusat, sisanya tanggung jawab Pemprov. Ladalah, di akhir cerita, semuanya malah dilimpahkan ke pemerintah pusat. Ya jelas ngamuk, gengs, Ibu Sri Mulyani karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

Adapun masalah Pak Anies dengan Mensos, sebenarnya tidak jauh berbeda, cuy. Awalnya, ketika di dalam Rapat Terbatas (Ratas) Kemensos dengan Pemprov DKI sepakat bahwa penerima Bansos mereka berbeda sehingga bantuan dapat terdistribusi merata.

Ternyata, ketika di lapangan, kondisinya berbeda cuy, banyak warga yang mendapatkan Bansos dobel, karena data Kemensos dan DKI sama persis. Menurut Mensos, ini karena data yang diberikan Pemprov DKI tidak sesuai kesepakatan awal.

Akibat dari carut-marut pembagian Bansos ini, Menko PMK memberi teguran keras Kepada Pak Anies, cuy. Menurut Menko PMK, harusnya Pak Anies tidak mengubah data yang telah disepakati dalam Ratas Kabinet.

Haduuuh, ada-ada saja nih, gengs.Hmmm. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version