Site icon PinterPolitik.com

Baliho Puan Menyeru di Semeru

Baliho Puan Menyeru di Semeru

Sebuah baliho bergambarkan Ketua DPR RI Puan Maharani terpasang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. (Foto: Detik)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani beberapa waktu lalu mengunjungi Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), untuk meninjau warga terdampak oleh bencana erupsi Gunung Semeru. Kunjungan ini juga disertai dengan tersebarnya baliho-baliho bergambar Puan di lokasi terdampak. 


PinterPolitik.com

Di suatu alternate universe yang dijuluki dengan nama Bumi-45, berdirilah sebuah negeri bernama Nusantara. Negeri ini memiliki kekayaan yang sangat melimpah – meski hanya dikuasai oleh satu persen populasi – sekaligus dikelilingi oleh gunung-gunung berapi.

Pada suatu hari, sebuah gunung di bagian timur Pulau Jawadwipa – yakni Gunung Mahameru – meletus dan membawa malapetaka bagi sejumlah warga Nusantara. Ini membuat pemimpin dan para abdi Nusantara merasa prihatin.

Salah satunya yang merasakan kesusahan warga Nusantara tersebut adalah sang abdi yang mewakili rakyat, yakni Puwan Maharini. Bagaimana tidak? Banyak akses kebutuhan warga pun terputus.

Alhasil, Puwan pun mengirimkan sejumlah bantuan bagi rakyat-rakyat Nusantara. Di antaranya ada beberapa jenis bahan dari sembilan bahan pokok (sembako) – tentu saja bergambar sosok Puwan. 

Namun, Puwan pun berpikir kembali. “Bagaimana bila para warga ini membutuhkanku di saat tiada aku di sana?” ucap Puwan dalam hati.

Puwan kemudian mendatangi temannya yang bernama Soeharti, seorang pengusaha rantai restoran yang menjual ayam guring. Puwan akhirnya mendapatkan sebuah ide cemerlang dari Soeharti.


Baca Juga: Kenapa PDIP Ngotot Usung Puan?


Puwan: Mbak, Mbak. Yaopo yo? Aku pengen isok bantu orang-orang sing terdampak Mahameru. Tapi, kan, Mbak Harti tau sendiri kalau saya sibuk juga jadi wakil rakyat di Jayakarta. Gimana ya caranya?

Soeharti: Hmm. Menarique. Saya ada ide nih.

Puwan: Eh, apa tuh? Boleh tahu nggak?

SoehartiWani piro?

Puwan: Waduh.

Soeharti: Hehe. ‘Serah guwak. Canda deng.

Puwan: Yeee, kureng.

Soeharti: Ya sudah. Jadi gini, saya itu punya baliho di banyak tempat. Prinsip bisnisnya ya gitu, hadir di mana pun bagi mereka yang pengen mangan ayam guring.

Puwan: Wah, bingo! Ide yang cemerlang!

Soeharti: Idenya siapa dulu?

Puwan: Idenya Kosmos!

Soeharti: Yaelah, bercanda mulu. Itu kan Manusia Ultra.

PuwanWiswiswisTak nyiapno baliho-balihoku sek.

Soeharti: Eh, ojok lali ayam guring’e. Mesisan promosi. Hehe.

The End.

(A43)

Baca Juga: Saatnya Puan Bela ‘Kaum Gorengan’


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version