Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebut telah realisasikan 70 persen dana hibah pariwisata. Sementara, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini masih harus menghadapi sengkurat data penerima bantuan sosial (bansos).
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai ini, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengerahkan berbagai cara untuk membantu mereka yang terdampak oleh efek negatif pandemi terhadap ekonomi. Sejumlah kebijakan – seperti bantuan sosial (bansos) hingga insentif – turut dicanangkan oleh berbagai kementerian dan lembaga.
Beberapa di antaranya adalah dana hibah pariwisata yang disiapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dana itupun ditujukan untuk membantu para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) guna menghalau dampak ekonomi pandemi.
Mengacu pada pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dana hibah tersebut telah terealisasi sebesar 70 persen lho. Bukan nggak mungkin, dana hibah tersebut dapat membantu daerah-daerah wisata seperti Bali yang semakin sepi wisatawan.
Bukan nggak mungkin ini terealisasi akibat upaya dari Bang Sandi nih. Kala bertemu dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, misalnya, Menparekraf yang baru menjabat sejak Desember 2020 lalu itu udah mengusahakan dana hibah dan pinjaman lunak untuk sektor pariwisata dan ekraf.
Hmm, di sisi lain, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) malah kesulitan nih dalam menyalurkan bansos yang ditujukan untuk membantu masyarakat terdampak dampak ekonomi pandemi. Sampai-sampai nih, Bu Risma mengaku berat dalam mengelola bansos yang memiliki jumlah dana yang besar.
Belum lagi, banyak persoalan tuh yang menghantui penyaluran bansos oleh Risma. Seperti yang diketahui banyak orang, data penerima bansos milik Kemensos banyak mengalami kendala – mulai dari perbedaan data dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) hingga sistem data yang disebut berantakan.
Baca Juga: Risma Sebabkan Jakarta “Banjir”?
Hmm, kalau dianalogikan nih, Bu Risma dan Bang Sandi ini tengah berada dalam sebuah lomba balapan nih. Kan, keduanya tengah disebut-sebut berpeluang tuh untuk maju jadi calon presiden (capres) pada tahun 2024 mendatang. Hehe.
Tapi nih, kayak-nya Bang Sandi ini lagi berada di depan Bu Risma deh. Lha, gimana nggak? Dalam survei IndexPolitica pada akhir Januari lalu, misalnya, Bang Sandi berada di peringkat ketiga sedangkan Bu Mensos berada di peringkat kedelapan. Waduh.
Mungkin nih, lomba balapan yang diikuti oleh Bu Risma dan Bang Sandi ini adalah Mario Kart. Kan, dalam gim balapan tersebut, ada juga tuh items yang bisa bikin lawan terjebak oleh berbagai macam effect.
Boleh jadi, dengan berbagai persoalan yang ada di Kemensos, Bu Risma ini lagi kena “jebakan Juliari” nih. Udah data bobrok, eh, kena isu korupsi juga. Wah wah.
Ya, kita amati sajalah siapa yang nanti akan menang “balapan”. Barang kali, kalau menang “balapan kebijakan”, Pak Jokowi bakal senang dan ngasih restu buat tahun 2024 nanti. Kan, siapa tahu? Hehe. (A43)
Baca Juga: Sandiaga vs Everybody: Mulai Diserang?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.