HomeCelotehAnies Ternyata “Adik” Surya Paloh?

Anies Ternyata “Adik” Surya Paloh?

Pengamat kebijakan publik Amir Hamzah menilai hubungan antara Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bagaikan adik dan kakak. Apakah hubungan Anies dan Surya Paloh bagaikan kakak-adik zone?


PinterPolitik.com

Banyak orang menggambarkan perasaan cinta dengan berbagai simbol keindahan – mulai dari hati, bunga, kegembiraan, dan sebagainya. Namun, sadar atau tidak, di dunia nyata ini, hubungan yang dilandaskan pada rasa cinta tidaklah selalu berjalan dengan mulus.

Barang kali, keadaan seperti ini sangat tergambar baik dengan sebuah ungkapan “we always fall in love with people we can’t have (kita selalu jatuh cinta pada orang yang tidak bisa kita miliki)”. Sungguh sebuah ungkapan yang ngena buat banyak orang.

Beberapa orang pernah mengalami sebuah hubungan yang disebut sebagai friendzone (zona teman). Biasanya, hubungan ini dimulai dari hubungan pertemanan atau persahabatan. Namun, semua berubah ketika salah satu teman ini merasakan benih-benih cinta. Tentunya, karena hanya satu saja yang merasakannya, akhirnya cinta ini pun tak pernah bisa terwujud.

Selain friendzone, ada juga istilah unik lainnya, yakni kakak-adik zone. Hubungan seperti ini memiliki taraf kedekatan yang lebih tinggi lagi karena kedua orang saling mengasihi dan menjaga satu sama lain bak hubungan adik dan kakak. Namun, seperti friendzone, ujung-ujungnya rasa cinta itu tak pernah sepenuhnya terwujud.

Kira-kira, seperti apa ya tanda-tanda kalau kamu atau teman kamu telah terjebak di sebuah hubungan kakak-adik zone? Berikut sejumlah pertanda yang kamu bisa sadari agar tidak mudah terjebak:

1. Sangat Perhatian, Bahkan hingga Berlebih

Tanda yang paling terlihat ketika seseorang terjebak dalam sebuah kakak-adik zone adalah ketika orang memberikan perhatian besar kepada kamu. Perhatian tentunya merupakan pertanda yang baik tetapi bisa juga malah menjadi awal di mana kamu akan merasakan beban emosi ke depannya ketika sudah mendapatkan perhatiannya yang berlebih.

Baca juga :  PKS Di Sana Bingung, Di Sini Bingung

Gejala ini bisa kita lihat ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Kala itu, Surya Paloh dan Nasdem memberikan “perhatian” lebih kepada sang adik dengan menjadi partai pertama yang mendukung Jokowi.

Selain itu, hal ini juga terlihat di kakak-adik zone antara Surya dan Anies Baswedan. Ketika Gubernur DKI Jakarta itu dituding sebagai pembohong oleh Plt. Ketum PSI Giring Ganesha, Nasdem pun langsung pasang badan untuk Anies.

Baca Juga: Anies-Sandi “Risih” Sama PKS?

Beda PDIP Beda Nasdem

2. Mulai Bersifat Posesif

Sifat posesif biasanya muncul ketika kita sudah masuk dalam hubungan pacaran. Namun, terkadang perasaan seperti ini biasanya juga muncul dalam bentuk hubungan lain, termasuk kakak-adik zone.

Saat Golkar menyatakan mengusung Jokowi di Pilpres 2019, misalnya, Nasdem langsung berseloroh bahwa Nasdem duluan lah yang memberikan dukungan pada sang presiden. Selain itu, Surya Paloh juga pernah mengaku-ngaku bahwa Jokowi adalah kader Nasdem – meskipun pada faktanya merupakan kader PDIP.

Sifat posesif ini juga mulai muncul di hubungan kakak-adik zone Surya-Jokowi. Kala PKS mewacanakan duet Anies-Sandiaga Uno untuk Pilpres 2024, misalnya, Nasdem langsung secara reaktif meminta Anies untuk tidak berpikir soal pencalonannya sebagai presiden terlebih dahulu.

3. Sering Berantem Bak Pacaran

Siapa bilang hanya orang pacaran saja yang kerap berantem? Di hubungan kakak-adik pun sering terjadi – apalagi hubungan kakak-adik zone. Terkadang, kejadian berantem seperti ini disertai dengan gejala-gejala di atas.

Contohnya bisa dilihat ketika Surya yang mengaku sebagai kakak Jokowi menjalin “kedeketan” tertentu dengan PKS. Sampai-sampai, Surya berpelukan dengan Presiden PKS kala itu yang bernama Sohibul Iman.

Panas dingin hubungan seperti ini juga pernah terjadi antara Anies dan Surya. Kala Nasdem akhirnya mendeklarasikan diri dari organisasi masyarakat (ormas) menjadi partai politik (parpol) pada tahun 2011 silam, misalnya, Anies yang sebelumnya merupakan anggota ormas akhirnya memutuskan untuk memilih jalan yang berbeda dengan Surya.

Baca juga :  Belah PDIP, Anies Tersandera Sendiri?

Jadi, menurut kalian, dari ketiga gejala di atas, gejala apa aja yang sudah kalian temui? Hati-hati ya kalau ternyata emang beneran ada.

Namun, itu semua kembali lagi ke pilihan masing-masing. Selama kita masih sayang – entah sebagai pacar atau kakak-adik, jalinan kasih tetaplah bisa dijalani bersama.

Meski begitu, seperti yang banyak dibilang orang-orang, janganlah tenggelam terlalu jauh hingga muncul frasa pemberi harapan palsu alias PHP ya. Apalagi, dari sejumlah contoh hubungan kakak-adik zone di atas, ada lho yang akhirnya berakhir PHP dan malah merenggang – coba tanya Nasdem dan Jokowi. (A43)

Baca Juga: Surya Paloh Siap Bubarkan Nasdem?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?