Site icon PinterPolitik.com

Anies Pelan-pelan “Ngeteng” KIB?

Anies Pelan-pelan"Ngeteng" KIB?

Anies Baswedan. (Foto: Kompas)

“Mestinya, KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) sekarang itu larinya ke Anies. Saya kira akan gabung ke sana,” – Habil Marati, Ketum Forum Ka’bah Membangun


PinterPolitik.com

Akhir-akhir ini, terlihat dukungan terhadap bakal calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan semakin bertambah. Sejak dideklarasikan pada 3 Oktober lalu, pendukung dari berbagai elemen mulai menunjukkan diri.

Dukungan terbaru untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu datang dari Forum Ka’bah Membangun dan Forum Ulama Membangun di DI Yogyakarta.

Menariknya, kedua organisasi itu merupakan kumpulan dari kader-kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Padahal, partai-partai yang saat ini masuk dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari PPP, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketua Umum (Ketum) Forum Ka’bah Membangun (FKM) Habil Marati mengajak agar KIB seharusnya menyadari kalau para simpatisannya di daerah telah mendukung Anies sehingga partai dan koalisi juga bisa bersikap serupa.

Secara detail, Habil memaparkan dua alasan kenapa KIB harus ke Anies. Pertama, PPP sebagai partai yang saat ini berada di papan bawah hasil pemilihan umum (pemilu) terakhir sangat membutuhkan dongkrak suara dari konstituen yang memilih Anies.

Kedua, bukan hanya PPP, terlihat juga warga Muhammadiyah yang juga merupakan basis pemilih PAN. Sebagian dari mereka terlihat begitu dekat dan siap mendukung Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai arus dukungan dari kader-kader partai KIB terhadap Anies ini akan menguntungkan Koalisi Perubahan yang diisi Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.

Namun, pola dukungan mereka bukanlah pola dukungan elite, melainkan pola dukungan arus bawah. Artinya, perlu ada usaha untuk menekan ke atas sehingga dukungan ini bisa terkonversi menjadi dukungan real partai.

Ujang menilai bahwa para elite PPP tidak akan memberikan dukungan kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut lantaran sudah di-endorse kekuasaan.

PPP Selow Kader Deklarasi Anies?

Anyway, ini kayak seolah-olah kalau Anies sedikit demi sedikit mulai menggerogoti partai-partai pengusung KIB ya?

Dalam literasi ilmu politik, siasat menggerogoti atau mencoba mengurangi kekuatan pihak yang dianggap lawan sudah lama dipraktikkan di atas panggung politik. Siasat ini terinspirasi dari seni perang yang pernah diajarkan oleh Sun Tzu.

Roger Ames dengan buku Sun Tzu berjudul The Art of Warfare memperkenalkan strategi ke-12 dari 36 strategi Sun Tzu yang berbunyi, “mencuri kambing sepanjang perjalanan”.

Ungkapan ini dimaksudkan untuk dapat mengurangi kekuatan lawan sepanjang  jalan agar dapat memperbesar kemungkinan menang.

Jika benar fenomena ini merupakan strategi Anies, maka terkesan kalau Anies dengan mencoba untuk “mengeteng” sedikit demi sedikit kekuatan yang ada di KIB. Mulai dari PPP lalu ke PAN dan mungkin juga akan ke Golkar.

Hmm, nggak kepikiran sih strategi ngeteng ini rupanya efektif digunakan dalam politik. Sering kali dalam kehidupan sehari-hari, kita memilih untuk membeli rokok ketengan karena membeli sebungkus itu harganya lebih mahal.

Dan kalian yang anak kos pastinya sudah tidak asing dengan beli rokok ketengan kan? Eh, jangan-jangan dulu Pak Anies juga kalau misalnya ngerokok kayaknya sering beli ketengan kali ya? Upppsss. Hehehe. (I76)


Attila Sang Hun: Dewa Perang yang Hampir Kuasai Dunia
Exit mobile version