Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghapus Peraturan Presiden (Perpres) No. 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang memuat peraturan yang izinkan investasi minuman keras (miras) di sejumlah provinsi, kini giliran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendapatkan sorotan.
“Alkohol, kamu jahat tapi enak” – Sisitipsi, “Alkohol” (2016)
Hayoo, siapa nih yang biasa pakai alkohol? Kalau mimin sih biasa pakai alkohol buat disinfektan lho. Ya, gimana lagi ya? Pandemi Covid-19 yang dimulai sejak setahun lalu di Indonesia masih juga belum usai nih.
Eits, tapi, kali ini kita nggak akan bahas soal alkohol yang digunakan agar protokol kesehatan senantiasa terjaga sih, melainkan soal alkohol yang bisa dikonsumsi, yakni minuman beralkohol atau minuman keras (miras). Siapa nih yang biasa ke Senoparty? Hehe.
Akhir-akhir ini, alkohol jenis ini lagi ramai jadi bahan perbincangan nih. Soalnya nih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja membatalkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.
Dalam Perpres itu, pemerintah berencana membolehkan investasi di sektor-sektor minuman beralkohol di sejumlah provinsi lho. Nah, karena berbagai masukan, akhirnya Pak Jokowi membatalkan Perpres No. 10/2021 ini.
Dengan respons tersebut, Pak Jokowi akhirnya mendapatkan sejumlah apresiasi nih. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faizal Zaini, misalnya, mengapresiasi langkah presiden yang dianggap telah mendengarkan masukan dari ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga: PDIP Plin-plan Soal Anies?
Meski udah dicabut, polemik miras ini tampaknya masih ramai dibicarakan. Setelah Jokowi, kini giliran sorotan jatuh pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sorotan ini muncul karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dikabarkan masih memiliki saham sebesar 26,25 persen di salah satu perusahaan yang bergerak di industri miras, yakni PT Delta Djakarta.
Waduh. Kok, gara-gara Perpres itu, persoalan miras ini malah menyebar ke mana-mana ya? Hmm, apa mungkin ini merupakan strategi dari pihak tertentu ya? Hehe.
Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Bambang Kusumanto, misalnya, menyebutkan bahwa Pak Anies ini perlu tegas tuh seperti Pak Jokowi yang sudah membatalkan Perpres No. 10/2021. Wah, apa ini strategi ala Sun Tzu dari PAN ya? Hehe.
Soalnya nih, kalau kata Sun Tzu, kemenangan datangnya itu dari peluang yang ditemukan di tengah masalah. Wah, apa jangan-jangan ini adalah upaya penemuan peluang dari aktor-aktor politik tertentu ya? Hehe.
Lagipula nih, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menyebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta bakal terus berusaha untuk melepaskan kepemilikan saham itu. Katanya sih, ada prosedurnya, yakni melalui persetujuan DPRD DKI Jakarta yang sudah tiga kali disurati dari tahun ke tahun oleh Pak Anies perihal pelepasan saham itu. Hmm, jadi salah siapa ya? Hehe. (A43)
Baca Juga: Banjir, Anies Untung Atau Buntung?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.