“Tick tock on the clock but the party don’t stop, no,” Kesha, TiK ToK
PinterPolitik.com
Tiktok sepertinya tengah menjadi aplikasi yang digandrungi banyak orang ya. Aplikasi video pendek asal Tiongkok ini kelihatannya emang asyik karena bisa menjadi sarana ekspresi terutama melalui berbagai tantangan tarian yang tengah menjadi tren di media sosial.
Kegandrungan akan Tiktok ini mungkin aja gak cuma berlaku buat kalangan anak muda aja yang memang kerap tak bisa lepas dari media sosial. Kalangan pejabat yang notabene berusia lebih senior juga ternyata mulai terpapar tren tarian-tarian ala Tiktok.
Hal ini tergambar misalnya dari langkah yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Keduanya sempat tertangkap lensa kamera tengah melakukan joget ala Tiktok yang tengah mewabah di kalangan anak muda.
Sayangnya, tari-tarian mereka di Tiktok ini gak membuahkan hal yang benar-benar positif. Kalau biasanya orang memuji penampilan sesorang di Tiktok, Pak Anies dan Kang Emil justru menuai kritik setelah tampil dengan joget ala Tiktok.
Hal teranyar dari kondisi ini terlihat dari Kang Emil yang baru-baru ini melakukan tarian Tiktok bersama aktris ternama Cinta Laura Kiehl. Mantan Wali Kota Bandung tersebut menuai kritik karena melakukan tarian itu sementara masyarakat di sejumlah kawasan di Jabar tengah dilanda banjir.
Kondisi serupa sebelumnya pernah terjadi pula kepada Pak Anies. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu misalnya pernah bersama Kang Emil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menari ala Tiktok di acara milik pembawa berita kenamaan Najwa Shihab. Penampilan Pak Anies kemudian dicibir karena kemudian Jakarta sempat terendam banjir.
Hmmm, kok bisa ya Pak Anies dan Kang Emil ini dikritik soal banjir gak lama setelah main Tiktok? Apakah ini semacam pertanda atau apa sih?
Mungkin sebenarnya kritikan dari banyak pihak kepada dua gubernur ini ada benarnya. Di satu sisi, melepas penat dengan bermain Tiktok mungkin jadi hal yang bisa menurunkan tekanan pekerjaan mereka dan juga menunjukkan sisi mereka sebagai manusia.
Di sisi yang lain, mungkin Pak Anies dan Kang Emil harus bisa menemukan prioritas yang tepat, kalau di musim hujan seperti ini, mungkin bekerja mengantisipasi banjir lebih penting ketimbang tampil di publik bermain Tiktok. Apalagi, ada perkara sensitivitas yang bisa disoal kalau main Tiktok di musim hujan deras seperti ini.
Lagian ya, kenapa sih pejabat-pejabat sekarang jadi berlomba main Tiktok? Takut ketinggalan tren anak muda atau seperti apa ya? (H33)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.