Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) tampak berbeda pendapat dalam beberapa kesempatan. Ada apa di balik beda pendapat ini?
“Dulu kita sahabat, berteman bagai ulat, berharap jadi kupu-kupu. Kini kita berjalan berjauh-jauhan” – Sind3ntosca, “Kepompong” (2018)
Hampir semua orang pasti memiliki sahabat yang senantiasa membantu ketika kesulitan melanda. Bahkan, seorang sahabat pun hadir tidak hanya ketika situasi sedang sulit, melainkan menjadi teman yang selalu mendukung kebahagiaan kita.
Mungkin, hubungan sahabat seperti ini tidak hanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari lho, melainkan juga dalam politik. Kala Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima kritik, misalnya, Gerindra sebagai partai pengusung kerap memasang badan membela Pak Anies.
Namun, semua itu tampaknya berubah akhir-akhir ini. Ketika Pak Anies kesulitan menangani pandemi Covid-19 yang sulit dikendalikan, salah satu politikus Gerindra malah menyerang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut dan memintanya untuk mundur.
Nggak hanya soal itu, sosok yang senantiasa menjadi pendamping Pak Anies, yakni Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza), akhir-akhir ini mulai tampak berseberangan dengan Pak Anies dalam sejumlah hal lho.
Soal kegiatan skateboarding di trotoar, misalnya, Bang Ariza mengatakan bahwa hal tersebut melanggar peraturan setelah sebuah video viral menunjukkan teguran Satpol PP pada sejumlah skater di Jalan M.H. Thamrin. Sementara, Pak Anies malah mengatakan bahwa bermain skateboarding di trotoar bukanlah hal yang melanggar peraturan.
Baca Juga: PDIP Dukung Anies di 2024?
Selain soal isu skateboarding, ada juga soal wacana karantina wilayah (lockdown) tiap akhir pekan yang disebutkan oleh Bang Ariza sebagai kemungkinan yang tengah didiskusikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Tapi nih, Pak Anies justru bilang itu hanya isu yang berkembang di media dan masyarakat lho.
Nggak hanya itu, Pak Anies dan Bang Ariza juga sempat menunjukkan sikap yang berbeda soal vaksinasi Covid-19. Bila Bang Ariza mengingatkan adanya sanksi bagi mereka yang menolak vaksinasi, Pak Anies malah bilang bahwa vaksinasi sifatnya adalah penawaran.
Wah, apakah ini artinya persahabatan antara Pak Anies dan Gerindra mulai berjauhan-jauhan – seperti apa yang dibilang oleh Sind3ntosca dalam lagunya yang berjudul “Kepompong”? Hmm, kenapa ya kok Pak Anies dan Bang Ariza ini mulai berjauh-jauhan?
Bisa jadi nih, seperti lirik lagu Sind3ntosca itu, persahabatan Bang Ariza dan Pak Anies ini telah bermetamorfosis nih – berubah dari ulat menjadi “kepentingan”. Hehe. Kan, siapa tahu ya?
Soalnya nih, dengar-dengar, ada kabar yang mengatakan kalau Bang Ariza ini mulai bersiap-siap untuk mencalonkan diri di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang selanjutnya lho. Bahkan, muncul tuh rumor kalau Gerindra dan Pak Anies kini tak lagi sejalan lho kepentingannya. Hmm.
Ya, semoga aja perjalanan Pak Anies dan Bang Ariza yang semakin berjauh-jauhan ini tidak mengganggu jalannya Pemprov DKI Jakarta lah ya – apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang masih menghantui. Mari kita amati sajalah siapa yang akhirnya berhasil bermetamorfosis menjadi kupu-kupu – pada tahun 2024 nanti. Hehe. (A43)
Baca Juga: Anies Ikut Terseret Jokowi?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.