Site icon PinterPolitik.com

Anies Amankan Suara 212?

Anies Reuni 212

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Istimewa)

“Ku teringat walau telah pudar, suara tawamu, sungguh ku rindu,” – Raisa, LDR


PinterPolitik.com

“Gubernur Indonesia.” Itulah kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan jabatan Anies Baswedan di Reuni 212 beberapa waktu lalu. Wah, bukannya Pak Anies ini adalah Gubernur DKI Jakarta ya? Bukannya Indonesia itu dipimpin oleh seorang presiden dan bukan seorang gubernur?

Di gelaran tersebut, Anies sepertinya cukup diterima dan diberikan harapan setinggi langit. Salah seorang panitia misalnya, sebagaimana dikutip detikcom, menyebutkan sebelum 2024 nanti ia memimpin Indonesia, ia harus tetap memegang Jakarta.

Wow, ternyata ada pernyataan kalau Pak Anies didambakan untuk melaju di pesta demokrasi tahun 2024!

Sebenarnya, sosok Anies bukanlah satu-satunya politisi yang hadir di gelaran tersebut. Memang sih, Reuni 212 yang tak berbalut Pilpres jadi lebih sedikit hadirin yang dari kalangan politisi. Akan tetapi, masih ada sosok seperti Waketum Partai Gerindra Fadli Zon, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Nah, di antara elite-elite politik tersebut, boleh jadi sambutan kepada Anies tergolong lebih mewah ketimbang sosok-sosok lain. Iyalah, sebutan Gubernur Indonesia dan harapan untuk 2024 hanya meluncur kepada Anies dan tidak kepada elite-elite yang lain.

Hmmm, kehadiran dan sambutan kepada Anies ini bisa menimbulkan tafsiran yang bermacam-macam. Apakah ini artinya Anies bisa memelihara dukungan dari kelompok 212 jika nanti berlaga kembali pada sebuah kontestasi elektoral?

Kalau ditelusuri jejaknya, Anies kan memang berhasil merengkuh posisi Gubernur DKI Jakarta salah satunya karena kelompok tersebut. Nah, kehadiran Anies di Reuni 212 tanpa Pilpres ini boleh jadi menegaskan posisinya yang masih berpihak pada mereka, di saat elite-elite politik lain mulai sibuk dengan agenda politk baru mereka.

Di luar itu, sebutan Gubernur Indonesia dan sambutan istimewa kepada Anies juga bisa saja menggambarkan bahwa kelompok 212 ini juga ingin mempunyai patron politik baru. Pas Pemilu lalu kan, banyak elite politik yang hadir di Reuni 212, eh sekarang tinggal sedikit .

Di antara elite-elite itu, Anies boleh jadi dianggap yang paling punya jabatan penting dan berpeluang untuk memenangi kontestasi yang lebih tinggi di 2024. Oleh karena itu, mungkin saja kelompok 212 ingin membangun koneksi dengan Anies karena hal-hal tersebut.

Ya semuanya hingga kini masih jadi misteri. Yang jelas, kalau kelompok 212 masih kuat, Anies bisa mengambil manfaat tidak hanya untuk keterpilihannya di Jakarta, tetapi juga untuk Pilpres 2024. Itu pun, kalau mantan Mendikbud itu bersedia maju. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Exit mobile version