HomeCelotehAnies-AHY, Reuni Kuasa SBY-JK?

Anies-AHY, Reuni Kuasa SBY-JK?

“Padahal saat itu SBY dan JK adalah menteri Megawati. Toh pertarungan keras antarkan SBY-JK sukses kalahkan Megawati yang adalah Presiden saat itu,” – Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan


PinterPolitik.com

Wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diduetkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, menjadi sorotan publik beberapa waktu terakhir.

Duet Anies-AHY terlihat semakin menguat saat diadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat. Sama halnya dengan beberapa partai lainnya, Rapimnas seringkali dijadikan ajang penjajakan figur-figur potensial yang akan diusung di 2024.

Di atas kertas, dukungan Anies-AHY hampir pasti didukung oleh tiga partai, yakni PKS, Partai NasDem, serta Partai Demokrat. Jika berkoalisi, ketiga partai ini memiliki 28,50 persen suara, sejauh ini merupakan koalisi terbesar.

Anyway, yang menarik dari duet Anies-AHY ini tidak terletak pada persoalan teknis syarat pencalonan dan koalisi partai, melainkan sosok politisi senior berpengaruh yang memberikan dukungan kepada duet ini.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengungkapkan, sosok politisi senior itu antara lain adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jusuf Kalla (JK), dan Surya Paloh.

Nah, dua nama di depan, yaitu SBY dan JK mendapatkan sorotan dari berbagai pihak karena dianggap sebagai politisi yang mempunyai banyak pengalaman, khususnya menjalankan pemerintahan dalam beberapa periode.

- Advertisement -

Bahkan, muncul narasi yang cukup intimidatif, semisal, “Kalau SBY dan JK sudah turun gelanggang, maka dipastikan banyak yang ketar-ketir”.

image 90
Trio SBY-JK-Paloh Dijegal?

Duet SBY-JK memang sudah melegenda. Masih segar dalam ingatan kita, pada Pilpres 2004, duet ini mampu menang melawan Megawati Soekarnoputri yang merupakan petahana.

Saat itu SBY dan JK masih menjadi menteri Megawati. Tapi itu bukan masalah, toh keduanya tetap memilih untuk bertarung dengan sungguh-sungguh melawan mantan “majikan” mereka.

Baca juga :  2029 "Kiamat" Partai Berbasis Islam? 

Selanjutnya, pada Pilpres 2014, giliran JK yang kembali sukses menjadi Wapres mendampingi Joko Widodo.

Fast forward, kemampuan SBY dan JK dalam hal strategi politik dan pengalaman kontestasi pilpres dapat dikatakan begitu handal. Dengan demikian, pertemuan kembali antara SBY dan JK untuk mengusung Anies-AHY, bisa ditafsirkan sebagai reuni kuasa dua tokoh politik tersebut.

Sekiranya tidak berlebihan menggunakan istilah “reuni kuasa” untuk menunjukkan kembalinya duet SBY-JK di atas gelanggang politik Indonesia.

Hmm, bicara soal duet SBY-JK yang mendorong duet baru, kok jadi kepikiran ya sesuatu ya. Kalau Anies-AHY mewakili SBY-JK, maka yang mewakili Megawati-Prabowo kira-kira siapa? Apakah mungkin Puan-Sandi? Upss. Hehehe. (I76)


Kelas Revolusi Baru, Jalan Nadiem Menuju Pilpres
spot_img

#Trending Article

More Stories

Ganjar Punya Pasukan Spartan?

“Kenapa nama Spartan? Kita pakai karena kata Spartan lebih bertenaga daripada relawan, tak kenal henti pada loyalitas pada kesetiaan, yakin penuh percaya diri,” –...

Eks-Gerindra Pakai Siasat Mourinho?

“Nah, apa jadinya kalau Gerindra masuk sebagai penentu kebijakan. Sedang jiwa saya yang bagian dari masyarakat selalu bersuara apa yang jadi masalah di masyarakat,”...

PDIP Setengah Hati Maafkan PSI?

“Sudah pasti diterima karena kita sebagai sesama anak bangsa tentu latihan pertama, berterima kasih, latihan kedua, meminta maaf. Kalau itu dilaksanakan, ya pasti oke,”...