Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kerap meninggalkan mobil dinasnya di tempat-tempat bermasalah yang disorotinya. Terbaru, Gibran memarkirkan mobil dinasnya di SMK Batik 2 Solo yang sempat mengumumkan adanya pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dear Mas Gibran,
Saya ini sebenarnya sayang lho sama Mas Gibran. Ke mana-mana, saya pasti mau nganterin Mas Wali Kota. Namun, saya sedih ketika Mas Gibran meninggalkan saya begitu aja. Gimana nggak? Wong saya tiba-tiba dibiarkan begitu aja manas di depan SMK Batik 2 Surakarta.
Kejadian kayak gini ini nggak cuma sekali aja lho, Mas. Pas bulan Mei kemarin, Mas Gibran ninggalin saya di Kantor Kelurahan Gajahan. Katanya seh, saya disuruh ngawasin soal kabar adanya pungutan liar (pungli) di tempat itu.
Nggak cuma sekali itu aja, saya juga pernah ditinggal di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cemoro Kembar pas bulan Juni kemarin – setelah ada kabar perusakan makam milik non-Muslim. Kok ya tega Mas Gibran ini sama saya? Huhu.
Bayangin coba gimana serem-nya pas itu. Saya ngelihat sejumlah bayang-bayang melayang yang ikut menghantui saya. Hiiih. Untung aja saya belum jadi hantu seperti mobil mantan Wali Kota Solo lainnya (baca: Esemka).
Baca Juga: Diplomasi Soto: Andalan Mas Gibran?
Ya, yang penting saya bisa menjadi lebih baik daripada pendahulu saya lah ya. Kalau sebelumnya sekarang hilang tanpa kabar, saya hadir di mana-mana meski Mas Gibran entah di mana keberadaannya.
Ngomong-ngomong nih, bukannya saya mau nggak sopan, Mas. Ini saya juga ngerasa capek juga ini kalau ditinggal tanpa kabar di bawah terik matahari kayak gini. Apalagi, saya tahu kalau sekarang Mas Gibran malah mendua dengan mobil lain ketika saya didiamkan di sini. Sakit rasanya, Mas. Huhu.
Tapi, nggak apa-apa kok, Mas Gibran. Saya bersedia melakukan tugas-tugas dari Mas Gibran buat mengawasi orang-orang yang disoroti Mas Gibran. Ini semua demi kepentingan masyarakat Solo bersama.
Demi Mas Gibran, saya pengen bisa seperti Bumblebee yang senantiasa menjaga Sam Witwicky dari serangan Decepticon. Kami bakal jadi duo yang hebat – di mana ada Mas Gibran di situ ada Si Mobdin (atau salah satunya aja) yang siap membantu masyarakat Solo. Mobdin, roll out!
Tin-tin (suara klakson), Mobdin.
(A43)
Baca Juga: Gibran, The ‘King’ of Solo?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.